Renungan Pagi Kamis, 21 Mei 2021

Bacaan I     : Kis. 25:13-21                                                                                 

Mazmur      : 103:1-2.11-12.19-20b;R:19a

Bacaan Injil : Yoh. 21:15-19

Renungan

“Apakah engkau mengasihi Aku? (Yoh. 21:17). Yesus mengajukan pertanyaan ini kepada Petrus sebanyak tiga kali. Hal ini menenkankan tentang prasyarat menjadi seorang pengikut Kristus. Setiap hari, pertanyaan yang sama diajukan kepada kita; Apakah kita mencintai Yesus? Apakah kita beriman dan setia kepada-Nya? Apakah kita tetap setia kepada-Nya saat ada banyak penderitaan dan tantangan yang harus kita lalui?

» Read more

Renungan Pagi Kamis, 7 Mei 2021

Bacaan I     : Kis. 15:22-31                                                                                 

Mazmur      : 57:8-9.10-12;R:10a

Bacaan Injil : Yoh. 15:12-17

Renungan

Inlah perintahku, supaya kamu saling mengasihi, seperti aku telah mengasihi kamu” (Yoh 15;12) Perintah ini disampaikan kepada para rasul dan telah mereka laksanakan pada konsili pertama di Yerusalem. Di mana konsili ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam penziarahan hidup ini, kita hendaknya selalu melibatkan Tuhan serta membiarkan Roh Kudus bekerja dalam seluruh perjuanagn dan pergumulan hidup kita.

» Read more

Renungan Pagi Kamis, 6 Mei 2021

Bacaan I     : 1Kis. 15:7-21                                                                                 

Mazmur      : 96:1-2a.2b-3.10;R3

Bacaan Injil : Yoh. 15:9-11

Renungan

Kasih merupakan salah satu ciri khas umat kristiani. Kalau orang mendengar kata kristiani, banyak yang langsung muncul di kepalanya adalah kasih. Dengan kata lain, kasih merupakan corak iman kristiani. Kasih itulah yang diajarkan dan dihidupi oleh Gereja sepanjang sejarah.

» Read more

Renungan Pagi Rabu, 5 Mei 2021

Bacaan I     : 1Kis. 15:1-8                                                                                   

Mazmur      : 122:1-2.3-4a.4b-5;R:1

Bacaan Injil : Yoh. 15:1-8

Renungan

Suatu ketika, seorang pastor ditugaskan di sebuah pulau di Indonesia bagian barat. Tempat itu masih terpencil. Fasilitasnya tidak memadai. Medan pelayanan juga berat. Harus menguras tenaga fisik yang ekstra. Namun, hal-hal tersebut menyadarkan sang pastor itu bahwa Tuhan mengasihinya. Ia sadar bahwa dengan membawa semua karya di dalam doa, ia menemukan kekuatan dan semangat dalam mewartakan kabar sukacita Injil di tempat ke tempat yang sulit itu.

» Read more

Santo Santa

4 Mei

Santa Gemma Galgani, Perawan

Gemma Galgani lahir di Camigliano, Tuscany, Italia pada tanggal 12 Maret 1878. Ketika berumur dua tahun, Gemma kecil tinggal di rumah seorang sanaknya karena beberapa anggota keluarganya, terutama ayah dan ibunya penderita penyakit TBC Sinkron. Hal ini ditempuh dengan maksud agar Gemma tidak terjangkiti penyakit ganas itu. Di sana ia bertumbuh besar dengan baik. Pada umur sembilan tahun, ia menerima komuni pertama. Semenjak itu ia bertekad menempa dirinya menjadi orang yang rajin berdoa. Ia tampak sederhana dalam berpakaian namun menyimpan dalam hatinya suatu kesucian hidup yang luar biasa. Pada suatu ketika tatkala sedang berdoa di gereja untuk ayah dan ibunya yang sedang sakit, tiba-tiba ia mendengar suata suara ajaib: “Gemma, bolehkah ibumu Kuambil?” Tanpa banyak berpikir, Gemma menyahut suara itu: “Ya, boleh Tuhan! Tetapi saya juga turut”. “Tidak! Kali ini hanya ibumu. Kelak, Gemma boleh juga turut ke surga!” balas suara itu.

Ketika Gemma berumur 20 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ia ditinggalkan ayahnya dalam keadaan miskin dan melarat. Dalam keadaan itu, sebagai anak perempuan tertua, ia harus mengurus adik-adiknya. Betapa berat beban yang ditinggalkan orang-tuanya. Sementara itu penyakit TBC yang ganas itu mulai perlahan-lahan menyerangnya juga. Penyakit inilah yang menjadi penghalang terbesar baginya dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terutama dalam mewujudkan cita-citanya menajdi seorang suster Passionis. Permohonannya untuk menjadi suster Passionis ditolak karena penyakit yang dideritanya itu. Tetapi ia tidak putus asa.

» Read more

Renungan Pagi Selasa, 4 Mei 2021

Bacaan I     : 1Kis. 14:19-28                                                                               

Mazmur      : 145:10-11.12-13b.21;R:11a

Bacaan Injil : Yoh. 14:27-31a

Renungan

Kita sering mendengar ungkapan bahwa menjadi umat kristiani itu susah. Benarkah demikian?Tidak! Namun, ungkapan ini tidak sepenuhnya salah. Bahkan, Paulus dan Barnabas mengungkapkan hal yang senada,”…bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kis. 14:22) Dari ungkapan ini, sebenarnya kita diajak belajar untuk bertekun dalam iman. Orang beriman memandang bahwa penderitaan adalah kesempatan bagi kita untuk berproses menjadi dewasa dalam iman sebagai murid Kristus.

» Read more

Renungan Pagi Senin, 3 Mei 2021

Bacaan I     : 1Kor. 15:1-8                                                                                  

Mazmur      : 19:2-3.4-5;R:5a

Bacaan Injil : Yoh. 14:6-14

Renungan

Dalam hidup ini, mustahil tidak ada rintangan atau halangan, baik yang berat maupun yang ringan. Ada saat kita mengalami sukacita dan ada saatnya pula kita menangis, kecewa, terluka, dll. Namun, cara pandang dan sikap kita menghadapi aneka peristiwa itulah yang menentukan apakah kita bisa melalui dan mengubah pengalaman menangis menjadi pengalaman sukacita. Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus mengajak kita untuk berpegang teguh pada iman kita akan Kristus yang menderita, wafat, dan bangkit.

» Read more

Renungan Pagi Rabu, 28 April 2021

Bacaan I     : Kis. 12:24-13:5a                                                                            

Mazmur      : 67:2-3.5.6.8;R:4

Bacaan Injil : Yoh. 12:44-50

Renungan

Sabda Yesus pada hari ini perlu kita pahami dengan baik. Ada banyak orang yang mengartikan secara sangat dangkal. Jika seseorang bukan kritiani menolak Yesus, langsung kita  hakimi sebagai orang yang menolak keselamatan. Sebenarnya, tidak sesederhana itu. Di tengah masyarakat yang plural, baik pemikiran maupun agama, tidak mudah rasanya bagi orang yang tidak mengenal Yesus untuk menerima-Nya begitu saja. Contohnya, Seorang yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga dan masyarakat Muslim pasti tidak akan begitu saja menerima pewartaan tentang Yesus.  Dan ini sangat wajar, tidak bisa disebut sebagai kesalahan apalagi dosa. Karena itulah Injil hari ini pertama-tama ditujukan untuk kita, para murid Yesus, agar semakin mengimani Yesus sebagai Dia yang dari Allah; sehingga berangkat dari iman yang semakin mendalam itu kita mewartakan-Nya baik dalam kata maupun perbuatan.

» Read more
1 10 11 12 13 14 26