Author: admin
Santo Santa
6 Oktober
Santo Bruno, Pengaku Iman
Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-cita menjadi imam. Oleh karena itu ia kemudian masuk Seminari di Rheims. Semasa sekolah ia benar-benar tekun belajar sehingga studinya dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan ditahbiskan menjadi imam. Pada usia 26 tahun, ia ditugaskan kembali di Seminari Rheims sebagai pengajar Gramatika dan Teologi. Ia pandai mengajar, jujur dan suka membantu mahasiswa-mahasiswanya yang mengalami kesulitan belajar. Cara hidupnya sendiri menarik minat banyak mahasiswa akan kehidupan sebagai imam. Pada umur 45 tahun, ia ditunjuk sebagai penasehat Uskup Rheims. Inilah saat awal ia mengalami sesuatu hal baru yang kemudian membawanya ke dalam kehidupan sebagai pertapa. Sayang bahwa pada tahun itu juga Uskup Rheims meninggal dunia.
» Read moreRenungan Selasa , 6 Oktober 2020
Bacaan I: Gal 1:13-24
Mazmur: 139:1-3.13-14ab.14c-15;R:24b
Bacaan Injil: Lukas 10:38-42
Renungan
Maria dan Marta dlam Injil hari ini menerima Yesus yang sedang bertandang di rumah mereka. Mereka menerima Yesus dengan ramah dan baik. Meskipun begitu, Yesus berharap agar Marta mengambil sikap seperti Maria yang lebih memilih untuk mendengarkan perkataan Yesus dari pada sibuk melayani. Melayani itu baik, apalagi jika dilandasi dengan relasi yang mendalam dengan Tuhan. Maria memilih dekat Yesus dengan mendengarkan perkataan-Nya. Pilihan Maria itu penting karena sabda Yesus menjadi kekuatan utama melakukan berbagai kegiatan termasuk pelayanan seperti yang dilakukan oleh Maria.
» Read moreRenungan Senin , 5 Oktober 2020
Bacaan I: Gal 1:6-12
Mazmur: 111:1-2.7-8.9.10c;R:5b
Bacaan Injil: Lukas 10:25-37
Renungan
Injil hari ini mengajak kita untuk menjadi pribadi yang baik sebagaimana dicontohkan oleh orang Samaria yang mau menolong orang yang dirampok. Pribadi yang baik tidak hanya mampu menjelaskan tentang kasih, tetapi ia juga dapat menghidupi dan mewujudkan kasih itu dalam tindakan-tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana Allah telah mengasihi umat manusia dengan mengorbankan Putra Tunggal-Nya, demikian juga, kita diajak untuk berani berkorban, berkeringat, dan lelah sat menghidupi kasih tersebut.
» Read moreTeks Ibadat Sabda Rosario
Jumat, 2 Oktober 2020, UKWMS Kampus Kota Madiun mengawali bulan Rosario bagi umat Katolik dengan doa Rosario bersama secara live striming melaui wimatv channel. Yang bertugas doa pada kesempatan ini dari KMK (Eva, Lita, dan Lucky). Teks Ibadat
Ibadat Rosario Jumat, 2 Okt 2020
Santo Santa
2 Oktober
Pesta Para Malaekat Pelindung
Gereja percaya bahwa Tuhan Allah memberikan kepada setiap orang beriman seorang malaekat pelindung. Kepercayaan akan perlindungan malaekat sebagai utusan Allah sudah ada semenjak Perjanjian lama.
Bacaan pertama dalam Misa Kudus hari ini menunjukkan bahwa Tuhan memberikan malaekatNya sebagai pelindung dan penasehat bangsa Yahudi: “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaekat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. . . “(Kel 23:22 dst). Bangsa Yahudi harus selalu mendengarkan dia agar bisa selamat. Dalam Injil, Yesus mengatakan: “Ingatlah, janganlah menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaekat mereka di sorga yang selalu memandang wajah BapakKu yang di sorga” (Mat 18: 10).
Setiap kita mempunyai seorang malaekat pelindung. Ia bertugas melindungi, membimbing dari mempersembahkan doa dan karya-karya kita kepada Allah. Kita harus selalu menghormati malaekat pelindung kita, karena dialah sahabat kita yang ditugaskan Tuhan untuk mendampingi kita dalam hidup ini.
Renungan Jumat , 2 Oktober 2020
Peringatan para Malaikat Pelindung
Bacaan I: Keluaran 23:20-23a
Mazmur: 91:1-2.3-4.5-6.10-11
Bacaan Injil: Matius 18:1-5,10
Renungan
Pada hari ini kita merayakan pesta para utusan Tuhan yang melindungi kita umat manusia. Kita dapat menemukan kisah tentang mereka sepanjang Kitab Suci. Para malaikat menyampaikan pesan-pesan dari Tuhan, melindungi manusia dari mara bahaya serta menyelamatkannya. Dalam perjanjian Baru, dalam Kitab Kisah Para rasul bab 12 dikisahkan bagaimana St. Petrus dibimbing oleh seorang malaikat untuk meloloskan diri dari pendajar. Telah berabad-abad lamanya untuk kristiani percaya bahwa kita masing-masing mempunyai seorang malaikat pelindung.
» Read moreSanto Santa
1 Oktober
Santo Remigius, Uskup dan Pengaku Iman
Remi atau Remigius lahir di Prancis pada tahun 435. Pada umur 22 tahun, ia dipilih umat menjadi Uskup Reims, Prancis. Pilihan umat ini diterimanya dengan perasaan enggan karena ia merasa dirinya tidak layak. Tetapi di kemudian hari dalam seluruh hidupnya sebagai uskup terbukti bahwa pilihan umat atas dirinya sesungguhnya merupakan suara Tuhan sendiri.
Uskup Remi berbadan tinggi, bersikap tenang dan agung, ramah dan lembut terhadap siapa saja yang ditemuinya. Ia juga pintar, pandai berkotbah, dan murah hati terutama kepada orang-orang miskin. Sebagai uskup, ia berusaha sekuat tenaga untuk membawa bangsa Prancis, yang sebagian besar masih kafir ke pangkuan Kristus. Untuk itu tidak mengesampingkan pendekatan dan hubungan yang baik dengan raja dan para bangsawan Prancis. Ia berhasil dalam usaha kerasulan dan penginjilan bangsa Prancis itu, berkat doa dan teladan hidupnya, kotbahnya yang menyentuh hati umat, dan semua mujizat yang dilakukannya dalam nama Kristus Tuhan.
Pada malam Natal tahun 496 ia mempermandikan Raja Prancis, Klovis I bersama 3000 orang pembantunya. Remi memimpin keuskupannya selama 70 tahun lebih. Ketika ia meninggal dunia pada tahun 534 sebagian besar warga kerajaan Prancis sudah dikristenkan olehnya. Oleh karena itu ia diberi gelar ‘rasul’ negeri Prancis.
Renungan Kamis , 1 Oktober 2020
Pesta Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, Perawan Pujangga Gereja, Pelindung Misi
Bacaan I: Yesaya 66:10-14c atau 1Kor. 12:31-13:13
Mazmur: 131:1.2.3
Bacaan Injil: Matius 18:1-4
Renungan
Pada hari ini Gereja merayakan pesta Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Theresia meyakini bahwa Allah menghendaki agar manusia mencintai Dia. Keyakinan itu diwujudkan dengan ia masuk biara Karmelit di Liseux. Setiap hari dibiara tersebut, ia melakukan pekerjaan harian dengan penuh sukacita, sabar, dan lemah lembut dan melayani sesama suster, lebih-lebih suter-suster lansia dan sakit.
» Read more