Renungan Pagi Selasa, 2 Maret 2021

Bacaan I     : Yes. 1:10.16-20

Mazmur      : 50:8-9.16bc.17.21.23;R:23b

Bacaan Injil : Mat. 23:1-12

Renungan

Pada zaman ini, sering kali kita terjebak dalam kesombongan rohani. Kita merasa sudah lebih baik dibandingkan orang lain. Kita merasa diri lebih taat dalam melaksanakan perintah Tuhan, lebih rajin ke gereja, lebih aktif dalam pelayanan, lebih saleh, lebih bermoral, lebih peduli pada orang miskin dan terpinggirkan, lebih berjasa, dll. Kita merasa paling kudus lalu dengan gampang meremehkan, mengejek, dan menghakimi orang lain.

» Read more

Santo Santa

1 Maret

Santo Felix III (II), Paus

Felix berasal dari sebuah keluarga berdarah Romawi. Ia menjadi Paus menggantikan Paus Santo Simplisius pada tahun 483. Ia dinamakan Felix III (II) karena kira-kira pada tahun 365 ada seorang Paus tandingan yang menamakan dirinya Felix II.
Selama masa kePausannya, Felix menghadapi bidaah Monophysitisme yang menolak ajaran iman tentang kedwitunggalan kodrat Yesus Kristus: Ilahi sekaligus manusiawi. Untuk memecahkan masalah itu, Kaisar Zeno mengeluarkan suatu rumusan kesatuan yang bermakna ganda, yang disebut Henotikon. Rumusan ini tidak disetujui baik oleh Sri Paus maupun oleh pengikut aliran bidaah Monophysitisme.

» Read more

Renungan Pagi Senin, 1 Maret 2021

Bacaan I     : Dan. 9:4b-10-28

Mazmur      : 79:8.9.11.13;R:103:10a

Bacaan Injil : Lukas 6:36-38

Renungan

Seorang ibu pernah berkata begini kepada pastor pembimbing rohaninya, “Manuisa itu gudangnya kelemahan, Romo!” Ibu itu lalu bercerita tentang suami dan anak-anaknya yang sangat mengecewakan dia. Suami dan anak-anaknya hidup tidak seperti yang ia inginkan. Jadi sepanjang ‘curhat’ kurang lebih satu jam; semuanya berisi kelemahan sang suami dan anak-anaknya. Ibu itu tidak sedikit pun memperlihatkan atau menceritakan kelemahan dirinya sendiri. Ibu itu merasa bahwa dirinya adalah seorang korban di dalam keluarganya.

» Read more

Renungan Pagi Jumat, 26 Februari 2020

Bacaan I     : Yeh. 13:21-28

Mazmur      : 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8;R:3

Bacaan Injil : Mat. 5:20-26

Renungan

Pada masa puasa ini kita selalu diingatkan akan pertobatan. Nabi Yehezkiel, dalam bacaan pertama pada hari ini, Tuhan ingin supaya manusia bertobat dan hidup. Orang berdosa akan diampuni dan  dosanya dihapus dan tidak diingat lagi. Ia menjadi manusia baru dan dibenarkan oleh Allah karena ia insaf. Sebaliknya, orang benar yang beralih menjadi orang fasik dan berdosa, maka semua hal baik dan benar yang pernah dilakukannya tidak diingat lagi dan hilang dengan sendirinya. Tentu kecuali jika ia kembali lagi ke hal yang benar dan bertobat. Jadi, manusia adalah mahkluk berziarah dalam sejarah dan dinamikannya antara benar dan salah, baik dan benar, indah dan jelek akan terekam terus oleh Allah.

» Read more

Santo Santa

25 Februari

Santo Walburga, Abbas

Walburga lahir pada tahun 710 di Devonshire, Inggris, Saudari Santo Winebald dan Willibald ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan Santo Bonifasius yang dikenal sebagai “Rasul Bangsa Jermanâ.

Ketika berumur 11 tahun, Walburga dididik di biara Benediktin, Wimborne di Dorsetshire, Inggris. Kemudian dia diterima sebagai anggota biara itu. Ia tetap tinggal di biara Wimborne sampai tahun 748 sambil membantu santo Bonifisius mendirikan biara  biara di beberapa daerah Jerman yang baru di Kristenkan. Kemudian ia pergi ke Jerman dan menjadi Abbas untuk para biarawati yang mendiami biara Benediktin di Heidenheim yang didirikan oleh saudaranya Santo Winebald. Sesudah Winebald meninggal dunia pada tahun 761, Walburga menjadi abbas untuk seluruh biara yang ada di Jerman. Ia melayani biara biara ini hingga kematiannya pada tahun 779 di Heidenheim, Jerman.

Semenjak abad ke sembilan, nama Walburga terkenal luas di kalangan umat Jerman karena semacam minyak pengobatan penyakit, yang mengalir dari batu padas di bawah tempat duduknya di Gereja Salib Suci Eichstatt, Jerman. Minyak ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Sumber:http://www.imankatolik.or.id/kalender/25Feb.html

Renungan Pagi Kamis, 25 Februari 2021

Bacaan I     : T. Ester. 4:10a.10c-12.17-19

Mazmur      : 138:1-2a.2bc-3.7c-8;R:3a

Bacaan Injil : Mat. 7:7-12

Renungan

Ketika berada dalam situasi krisis atau situasi batas, entah itu karena kekurangan diri kita sendiri, entah karena serangan penyakit covid-19, entah karena serangan musuh yang iri hati dan membenci kita, kita membutuhkan sebuah benteng dan seorang yang patut diandalkan. Ester mengalami hal itu dan yang menjadi benteng dan orang andalanya adalah Tuhan sendiri. Hanya kepada Tuhan Ester menyampaikan keluh, kesah dan permohonannya. Ia memohon kekuatan dan kebijaksanaan bagi dirinya dan memohon supaya musuhnya berubah hatinya. Hanya kepada Tuhan kita meminta dan mencari, dan Tuhan adalah pintu kehidupan yang harus diketuk setiap kali. Ester telah membuktikan hal itu.

» Read more

Santo Santa

24 Februari

Santo Montanus dan Lucius dkk, Martir

Para Martir suci Montanus dan Lucius berserta dengan teman  temannya, yaitu Falvianus, Yulianus, Viktorianus, Quartillosia, Viktor, Donatian, Primolus dan Renus, dipenjarakan di Kartago (Tunisia) karena berpegang teguh pada imannya kepada Kristus. Selama mendekam di dalam penjara mereka kekurangan makanan dan minuman sehingga beberapa diantara mereka mati. Sebagian yang lain kemudian di seret ke tempat penjagalan.

Sumber:http://www.imankatolik.or.id/kalender/24Feb.html

Renungan Pagi Rabu, 24 Februari 2021

Bacaan I     : Yes. 3:1-10

Mazmur      : 51:3-4.12-13.18-19;R:19b

Bacaan Injil : Luk. 11:29-32

Renungan

Tuhan selalu menuntut orang yang selalu percaya kepada-Nya berada dalam relasi baik dan benar dengan diri-Nya dan dengan sesama manusia. Dosa merusakan relasi manusia dan integritas dirinya sendiri. Dosa berarti manusia sebagai gambar dan rupa Allah tercoreng. Napasnya yang mengalir dari kehidupan ilahi menjadi berbau. Maka, manusia harus kembali ke citra dan fitrah sebagai makhluk ilahi dan mitra kerja Allah. Itulah makna bertobat. Pertobatan adalah sebuah misi bersama.

» Read more

Santo Santa

23 Februari

Santo Polykarpus, Uskup dan Martir

Polykarpus adalah seorang Uskup Gereja perdana di Smyrna (Turki). Murid Santo Yohanes penginjil ini memimpin Gereja di Smyrna sampai meletusnya kekacauan yang didalangi oleh para musuh gereja pada tahun 155. Ia sendiri pun ditangkap oleh orang-orang itu.
Ketika di tangkap, ia tidak memberikan perlawanan apapun, bahkan ia tersenyum dan menjamu para penangkapnya dengan makanan yang lezat. Kepada mereka, Ia berkata: Jadilah kehendak Tuhan atas diriku. Ia memohon agar kepadanya diberikan waktu sedikit untuk berdoa. Setelah itu, ia dibelenggu dan diarak ke tengah  tengah orang banyak menuju kediaman prokonsul untuk diadili.

» Read more
1 26 27 28 29 30 47