Renungan Pagi Jumat, 26 Februari 2020

Bacaan I     : Yeh. 13:21-28

Mazmur      : 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8;R:3

Bacaan Injil : Mat. 5:20-26

Renungan

Pada masa puasa ini kita selalu diingatkan akan pertobatan. Nabi Yehezkiel, dalam bacaan pertama pada hari ini, Tuhan ingin supaya manusia bertobat dan hidup. Orang berdosa akan diampuni dan  dosanya dihapus dan tidak diingat lagi. Ia menjadi manusia baru dan dibenarkan oleh Allah karena ia insaf. Sebaliknya, orang benar yang beralih menjadi orang fasik dan berdosa, maka semua hal baik dan benar yang pernah dilakukannya tidak diingat lagi dan hilang dengan sendirinya. Tentu kecuali jika ia kembali lagi ke hal yang benar dan bertobat. Jadi, manusia adalah mahkluk berziarah dalam sejarah dan dinamikannya antara benar dan salah, baik dan benar, indah dan jelek akan terekam terus oleh Allah.

Searah dengan itu Yesus bahwa hidup keagamaan yang baik selalu bersandar pada disposisi batin yang mengarah atau memilih apa yang benar, baik, dan indah. Itu yang menjadi isi atau subtansi kehidupan beragama, bukan mengikuti aturan-aturan yang sering tidak berkaitan langsung dengan relasi yang baik dengan sesama dan alam. Kita menjadi orang baik dan benar, bukan karena melaksanakan aturan atau hukum, melainkan karena kita telah melakukan kebaikan dan kebenaran itu secara nyata bagi sesama. Selain itu, kejahatan dan kesalahan itu tidak terjadi serentak dalam sehari-hari, tidak menjadi besar dalam sekejap, tetpai mulai dari benih kecil. Kristus dalam bacaan hari ini ingin supaya kita mulai melawan benih kejahatan yang kecil itu. Membiarkan benih dosa itu tumbuh adalah sebuah dosa. Bertobatlah sejak dosa masih kecil.

Doa: Ya Tuhan, bantulah kami untuk selalu bertobat dan selalu memilih yang benar, baik dan indah. Amin. Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta