Ibadat Novena Kesembuhan untuk Negri ke-2
Ibadat Novena Kesembuhan Untuk Negri
Renungan Pagi Selasa, 29 Juni 2021

Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus Rasul
Bacaan I : Kis. 12:1-11
Mazmur : 34:2-3.4-5.6-7.8-9:R:5
Bacaan Injil : Mat. 16:13-19
Renungan
Rasul Petrus dan Paulus, yang kita rayakan hari ini, adalah dua rasul yang unik. Rasul Petrus, menampilkan “kemahakuasaan Tuhan” dan keberaniannya untuk terus bangkit bersama Tuhan dalam kelemahan dan kerapuhan insaninya. Semesntara, dalam diri Paulus ditunjukan kehendak Tuhan untuk menyelamatkan semua bangsa dan kebanggaannya hanya pada salib Tuhan. Perpaduan keyakinan iman kedua rasul ini, Tuhan dan Gerja terus setia “mendelegasikan” tugas-pewarisan iman kepada kita, Gereja-umat beriman-untuk senantiasa sadar akan kekuatan yang berpegang hanya pada kuasa Tuhan dan memahami maksud penyelamatan yang universal.
» Read moreSanto Santa

28 Juni
Santo Ireneus dari Lyons, Uskup dan Martir
Ireneus lahir di Asia Kecil kira-kira pada tahun 140. Pendidikannya berlangsung di Smyrna. Pelajaran agama diperolehnya dari Santo Polykarpus, seorang murid Santo Yohanes Rasul. Riwayat hidupnya kurang diketahui, tetapi dari tulisan-tulisannya sendiri dapatlah diperoleh banyak informasi tentang dirinya.
» Read moreRenungan Pagi Senin, 28 Juni 2021

Bacaan I : Kej. 18:16-32
Mazmur : 105:1-2.3-4.8-9.10-11
Bacaan Injil : Mat. 8:18-22
Renungan
“Ikutlah Aku, biarlah orang mati menguburkan prang mati” (Mat. 8:22) Mengikuti Yesus berarti memilih jalan kehidupan, dan bukan kematian. Syaratnya adalah “ketergantunagn dan mengutamakan Allah”. Di tengah pandemic covid 19, keluarga tak ikut “menguburkan” anggota keluarga tercinta. Penguburan pun mesti memperhatikan prosedur yang baku dan terpercaya serta aman (ada standarisasinya dari WHO, dll). Mengapa harus demikian dilakukan? Karena keselamatan dan kehidupan lebih penting dan di atas segalanya.
» Read moreIbadat Sabda Jumat, 25 Juni 2021

Teks Ibadat Sabda Jumat, 25 Juni 2021 dengan tema:
Yesus adalah sumber kesembuan Ilahi, “Aku mau, jadilah engkau tahir”
( Mat 8:3)
Santo Santa

25 Juni |
Santo Gulielmus, Abbas
Gulielmus lahir di Vercelli, Italia pada tahun 1805. Baru saja berumur 14 tahun, ia telah menampakkan sifat-sifat yang saleh, giat dan berani. Terdorong oleh semangat imannya, ia berziarah ke makam Santo Yakobus di Kompostella, Spanyol. Perjalanan yang sangat jauh itu ditempuhnya dengan kaki telanjang dan tanpa membawa bekal dan uang. Sekembalinya dari sana, ia merencanakan lagi untuk mengunjungi tempat-tempat suci di Palestina. Tetapi untuk rencana ini, selalu saja ia menemui berbagai hambatan. Hal ini dianggapnya sebagai petunjuk bahwa rencananya itu tidak dikehendaki oleh Tuhan.
» Read moreRenungan Pagi Jumat, 25 Juni 2021

Bacaan I : Kej. 17:1.9-10.15-22
Mazmur : 128:1-2.3.4-5;R:4
Bacaan Injil : Luk. 8:1-4
Renungan
“Mungkinkah bagi seorang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak, dan memungkinkan Sara, yang telah berumur Sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?” (Kej. 17:17) Abraham merasa belum percaya bahwa Allah akan memberikan yang paling mulia bagi sepasang suami–istri yang sudah lanjut usia itu. Nyatanya Allah berkehendak lain: “Istrimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu” Kej. 17:9). Kebaikan Allah nyata dalam diri Putra-Nya. “Tuan , jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku” (Mat.8:2) Si kusta yang sakit datang kepada Yesus dengan segala keterbatasan dan kelemahannya. Ia berkenyakinan bahwa Yesus dapat mentahirkannya. Suatu sikap yang baik dari orang kusta ini adalah ia mau membuka diri, mengakui segala keterbatasan, dengan rendah hati dan percaya bahwa Yesus akan menolongnya. Lalu, Yesus menjamah dan ia pun sembuh.
» Read moreRenungan Pagi Kamis, 24 Juni 2021

Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembaptis
Bacaan I : Yes. 49:1-6
Mazmur : 139:1-3.13-14ab.14c-15;R:13b
Bacaan Injil : Luk. 1:57-66.80
Renungan
Kelahiran bayi dalam sebuah rumah tangga adalah rahmat besar. Than telah menunjukan rahmat-Nya yang begitu besar kepada keluarga Zakaria maka layaklah mereka bersukacita (Luk:1:58). Namun, rahmat yang besar tu sering juga menjadi tanda tanya bagi yang melihat dan merenungkannya. “Menjadi apakah anak ini nanti?” (Luk 1:66). Ketakjuban dan kekhawatiran seringkali muncul bersamaan dalam diri seorang ketika mereka berhadapan dengan realitas atau peristiwa yang dijumpainya dalam hidup, namun mereka tak boleh lupa akan “tangan Tuhan yang senantiasa menyertai” (bdk. Luk. 1:66) kenyataan itu dapat kita pelajari dari kisah hidup keluarga Zakaria atas kelahiran Yohanes Pembaptis. Tuhan bisa berbuat dalam hidup yang sepertinya “tanpa harapan” pasti. Namun, Tuhan adalah baik dan pemurah (arti Yohanes dalam yunani: ionannes)
» Read more