Senin 18 Oktober 2021, Pesta St. Lukas Pengarang Injil
Bacaan I : 2 Tim. 4:10-17b
Mazmur : 145:10-11.12-13b.17-18 R:12
Bacaan Injil : Luk. 10:1-6
Hari ini kita merayakan pesta Santo Lukas, pengarang injil . Lukas memiliki latar belakang sebagai seorang tabib atau dokter. Lukas mencoba merumuskan bagaimana sikap seorang murid Yesus ketika mendapatkan tugas perutusan di dunia ini. Secara sangat jelas dingukapkan syarat-syaratnya: Janganlah membawa pundi–pundi atau bekal atau kasut . Bila memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: syalom atau damai sejahtera. Jikalau ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal di atasnya. Dari syarat – syarat tersebut terlihat jelas bahwa Yesus meminta kita untuk lepas bebas dalam menjalankan tugas perutusan di dunia ini. Janganlah sampai kita ini hidup penuh dengan kelekatan dan dihinggapi kekhawatiran yang berlebihan.
» Read moreKunjungan Mahasiswa
Doa Rosario Mahasiswa Kalimantan Barat
Ibadat Rosario ke 3
Santo Santa
15 Oktober
Santa Teresia dari Avilla, Perawan
Terlahir dengan nama ‘Teresa Sanchez Cepeda Davila y Ahumada’ di Avilla, Spanyol Tengah pada tanggal 28 Maret 1515. Beliau dikenal sebagai salah seorang mistisi besar Gereja dan bersama Santa Katarina dari Siena digelar sebagai Pujangga Gereja. Ia terkenal sebagai pembaharu corak hidup membiara di kalangan Ordo Suster-suster Karmelit. Masa aktifnya sebagai seorang Suster Karmelit dimanfaatkannya dengan banyak menulis literatur-literatur mistik Katolik yang bernilai tinggi.
» Read moreRenungan Jumat, 15 Oktober 2021
Bacaan I : Rm. 4:1-3
Mazmur : 32:1-2.5.11;R:7
Injil : Luk. 12:1-7
Takut kepada Tuhan. Pengajaran Yesus biasanya dibagi dalam beberapa level. Pertama kepada kerumunan orang banyak yang tak terhitung jumlahnya. Level kedua adalah kepada para murid yang biasanya kita kenal istilah 70 murid. Dan pada level yang paling dekat, Yesus telah mengajar khusus untuk 12 rasul. Inji hari ini dimulai dengan beribu-ribu orang bnayak telah berkeumun sehingga mereka berdeesak-desakan ingin mendengarkan Yesus. Tetapi Yesus mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, soal kewaspadaan terhadap ragi, yaitu kemunafikan, Yesus sangat membenci kemunafikan. “Tidak ada sesuatupun yang kamu katakana dalam gelap akan kedengaran dalam terang, apa yang kamu bisikan ke telinga akan diberitakan dari atas atap rumah.”
» Read moreSanto Santa
14 Oktober
Santo Kallistus, Paus dan Martir
Kisah masa kecil Kallistus tidak diketahui jelas. Konon, ia adalah putera Domisius, pelayan keluarga Bapak Carpophorus yang kaya raya. Pada awal abad ke-3, ia ditahbiskan menjadi diakon oleh Sri Paus Zepherinus (199-217) dan ditugaskan Paus untuk menjaga dan mengurus pekuburan serani di Jalan Appia di luar kota Roma. Kuburan ini ada di dalam katakombe yang kemudian lazim disebut Kuburan Santo Kallistus. Kallistus menghiasi kuburan itu dengan gambar-gambar yang indah dan memperluasnya. Banyak imam dan martir dimakamkan di dalamnya.
» Read moreRenungan Kamis, 14 Oktober 2021
Bacaan I : Rm. 3:21-30a
Mazmur : 130:1-6;R:7
Injil : Luk. 11:47-54
Kita mendengar kalimat yang keras dalam Injil pada hari ini. “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan tetapi kamu sendiri tidak masuk ke dalamnya dan orang yang berusaha masuk ke dalam kamu haling-halangi!” Apa arti kalimat ini? Orang Farisi dan ahli Taurat itu orang-orang pandai, mereka adalah kaum cendekiawan yang menguasai berbagai ilmu termasuk ilmu agama. Yesus mengkritik sikap hidup mereka yang tidak menjalankan apa yang mereka ketahui. Lebih parah lagi, ketika orang lain inigin masuk justru menghalang-halangi.
» Read moreSanto Santa
13 Oktober
Santo Eduardus, Raja Inggris dan Pengaku Iman
Eduardus lahir di Islip Oxford, sebuah kota terkenal di Inggris kira-kira pada tahun 1004. Ayahnya, Ethelred, terhitung sebagai salah satu Raja Inggris yang tersohor namanya, sedang ibunya, Emma, adalah Ratu Normandia, Prancis Barat. Semenjak kecil, ia dididik di sekolah biara. Oleh pendidikan para biarawan itu, ia berkembang menjadi seorang putera raja yang berhati mulia, berbakti kepada Allah dan sesama, terutama rakyat kecil. Ketika berusia 10 tahun, ia lari ke tanah air ibunya, karena percobaan pembunuhan atas dirinya oleh bangsa Denmark yang menyerang Inggris. Di sana ia tinggal bersama pamannya, seorang panglima di Normandia, Prancis Barat. Di Normandia, ia tetap hidup suci dan menunjukkan sikap hidup yang terpuji di tengah-tengah segala kejahatan bangsa Normandia. Sebuah ungkapannya yang terkenal ialah: “Lebih baik saya kehilangan kerajaan daripada memperolehnya dengan darah dan pembunuhan.”
» Read more