Renungan Pagi Senin, 1 Maret 2021

Bacaan I     : Dan. 9:4b-10-28

Mazmur      : 79:8.9.11.13;R:103:10a

Bacaan Injil : Lukas 6:36-38

Renungan

Seorang ibu pernah berkata begini kepada pastor pembimbing rohaninya, “Manuisa itu gudangnya kelemahan, Romo!” Ibu itu lalu bercerita tentang suami dan anak-anaknya yang sangat mengecewakan dia. Suami dan anak-anaknya hidup tidak seperti yang ia inginkan. Jadi sepanjang ‘curhat’ kurang lebih satu jam; semuanya berisi kelemahan sang suami dan anak-anaknya. Ibu itu tidak sedikit pun memperlihatkan atau menceritakan kelemahan dirinya sendiri. Ibu itu merasa bahwa dirinya adalah seorang korban di dalam keluarganya.

Apa yang dilakukan oleh ibu tersebut barangkali kita semua pernah lakukan. Kita terlalu mudah melihat kelemahan demi kelemahan yang ada dalam diri orang di sekitar kita. Kita bisa melihat kelemahan orang lain dari sudut pandang mana pun. Firman Yesus dalam Injil pada hari ini mengingatkan dan memberi alarm bagi kita. Nah, kalau begitu masih beranikah kita menilai dan menyalahkan orang-orang di sekitar kita.

Marilah kita belajar dari Nabi Daniel. Ia menghadap Allah bukan dengan aduan-aduan yang menyayat hati. Ia datang ke hadapan Allah dengan menyerukan kelemahan, dosa, dan pelanggaran yang dilakukan bersama saudaranya. Ia menyerukan bukan hanya kelemahan sesamanya melainkan kelemahannya sendiri. Inilah sebuah gerakan pertobatan yang nyata, Ia percaya kelemahan sebesar apa pun akan diampuni oleh Allah selama manusia mengakui dan mempunyai keinginan untuk bertobat.

Doa: Ya Allah, ingatkan kami agar menyadari kelemahan dan kerapuhan manusiawi kami. Semoga kami hidup dalam kebaikan hati bersama Kristus, Sang Teladan dan Guru kami. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta