Renungan Pagi Selasa, 9 Februari 2021

Bacaan I     : Kej. 1:20-2:4a

Mazmur      : 8:4-5.6-7.8-9;R:2a

Bacaan Injil : Markus 7:1-13

Renungan

Sering ada ketegangan antara iman dan kehidupan sehari-hari, antara perintah agama dan aturan di tempat kerja dan jabatan, antara hukum Allah dan perintah manusia, antara perintah Allah dan adat istiadat manusia. Keduanya kadang-kadang sulit untuk di damaikan. Itu yang kita dengar dalam bacaan Injil. Pertanyaannya mana yang subtansial atau yang paling dasar dan menjadi tiang dalam hidup manusia? Perintah Allah tidak boleh dikesampingkan demi adat istiadat manusia. Mendamaikan keduanya adalah yang ideal, namun tak selalu gampang. Kemurnian hati dan keutamaan hidup yang mendatangkan keahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat adalah tujuan utama dari semua aturan. Karena itu yang paling penting adalah soal disposisi batin dari penerima dan pelaksana kedua jenis perintah atau prinsip hidup tersebut.

Kebersihan dan penampilan luar memang penting, tetapi yang paling penting adalah hati dan jiwa bening. Karena inilah tujuan semula Allah menciptakan manusia, yaitu serupa dengan Allah: manusia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah (Kej 1:26-27). Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya. Dosa manusia merusakannya. Allah, dalam diri Yesus Kristus ingin memuliakannya. Pemulihan itu mulai dari perubahan hati manusia, dan bukannya dengan menciptakan aturan yang malah membebankan manusia.  

Doa: Ya Allah, sadarkanlah kami bahwa dalam diri kami ada benih ilahi. Jauhkanlah kami dari sikap mendewakan aturan yang  justru membuat kami kerdil. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta