Renungan Rabu, 13 Januari 2021
Bacaan I : Ibr. 2:14-18
Mazmur : 105:1-2.3-4.6-7.8-9:R:8a
Bacaan Injil : Mrk. 1:29-39
Renungan
Doa adalah sumber kekuatan pelayanan. Dalam pelayanan-Nya, Yesus tidak hanya mengajar banyak orang. Yesus juga menyembuhkan banyak orang, termasuk ibu mertua Simon yang menderita sakit demam. Lazimnya, orang yang baru sembuh dari sakit, badan terasa lemah karena itu diperlukan waktu beberapa lama untuk beristirahat dan mengembalikan kondisi tubuh. Akan tetapi, tampaknya hal itu tidak berlaku bagi ibu mertua Simon. Segera setelah disembuhkan ia langsung melayani Yesus. Ini memberi indikasi bahwa penyembuhannya segera sempurna.
Setan bahkan menyapa ‘Yesus yang kudus dari Allah’. Akan tetapi Yesus membentaknya untuk tidak bicara. Yesus menolak kesaksian setan dan roh-roh jahat, karena kesaksian mereka tidak lahir dari kesadaran dan sukarela. Mereka mengenal siapa Yesus bahkan beribadah di rumah ibadat, tetapi tidak mau tat kepada kehendak Yesus apalagi percaya kepada Yesus. Di tengah kesibukan pelayanan, Yesus tidak asyik dan menikmati pelayanan melainkan Yesus meninggalkan keasyikan pelayanan dan berdoa. Mengapa harus berdoa? Karena melalui doa, Yesus ingin menyatakan dua hal. Pertama, relasi-Nya dengan Allah sangat intim. Kedua, Yesus menyatakan kebersatuannya dengan Bapa.
Kita adalah para pelayan Tuhan dan rahasia kesuksesan pelayanan kita terletak pada kualitas relasi kita dengan Allah. Dalam doa kita bisa berkomunikasi dengan Allah dan kita membangun relasi yang intim dengan-Nya. Pelayan Gereja bukanlah proyek sesaat, melainkan “proyek” seumur hidup. Dengan doa yang tekun, kita selalu setia dan konsisten dalam pelayanan.
Doa: Bapa yang mahakasih, semoga kami semakin rendah hati dan sungguh tergantung pada kehendak-Mu dalam pelayanan kami sehari-hari. Amin.Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor Jakarta