Renungan Senin, 4 Januari 2021

Bacaan I          : 1 Yoh. 3:22-4:6

Mazmur           : 2:7-8.10-11:R:8a

Bacaan Injil     : Mat. 4:12-17.23-25

Renungan

Nabi merupakan perantara Allah dan manusia. Salah satu tugasnya adalah mengoreksi perilaku yang keliru dari umat Allah. Yohanes ditangkap dan dipenjarakan karena menegur tindakan Herodes yang mengambil Herodias, istri Filipus saudaranya, untuk menjadi istrinya. Sikap kenabian Yohanes membuat Herodes maupun Herodias marah. Iapun dipenjara dan ahkirnya dibunuh karena telah berani menyatakan kebenaran.

Peristiwa penagkapan Yohanes itu menyebabkan Yesus pergi ke Kapernaum, Galilea. Menurut pembagian tanah pusaka kedua belas suku Israel, Kapernaum berada di seberang sungai Yordan yang termasuk daerah Zebulon dan Naftali. Perhatikan kutipan  nubuat Nabi Yesasya pada ay. 16! Nubuat itu menunjukan pada Yesus sebagai Terang bagi bangsa yang diam di daerah seberang sungai Yordan. Keberadaan Yesus di Kapernaum bukan karena Ia takut ditangkap oelh Herodes melainkan Yesus justru melanjutkan pemberitaan kenabian yang pernah dilakukan Yohanes. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Yesus memakai peristiwa pemenjaraan Yohanes sebagai cara pemberitaan tentang Kerajaan Surga sehingga tersiar di Galilea.

Sikap Yohanes menegur perbuatan Raja Herodes hendaknya mengingatkan  kita bahwa pemimpin Geraja, tokoh umat, aktivis Gereja, dan umat Allah harus memiliki keberanian untuk menyatakan apa yang benar. Mengapa? Suara kenabian sebagai suara kebenaran adalah konsekwensi dari pembaptisan yang kita terima. Kita tidak boleh bungkam di hadapan kebohongan, kepalsuan, fitnah, dll. Karena dengan itulah kita mengambil bagian dalam misi Yesus yakni menjadi saksi kebenaran.

Doa: Bapa di surga, jadikanlah kami pribadi yang siap diutus menyampaikan kebenaran-Mu karena kami telah Engkau sucikan dengan air dan darah Putra-Mu sendiiri. Amin. 

Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor Jakarta