Renungan Pagi, Rabu 16 Desember 2020

Bacaan I: Yes. 45:6b-8.18.21b-25

Mazmur: 85:9a-14;R: Yes 45:8

Bacaan Injil: Lukas 7:19-23

Renungan

Dalam hidup ini selalu ada risiko dan terkadang terasa tidak adil. Namun sebagai orang beriman kita tahu siapa yang dapat kita andalkan dan kepada siapa kita mengharapkan pertolongan. “Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan” (Yes 45:22)   Nabi Yesaya kembali mengingatkan kita bahwa hanya Allahlah satu-satunya yang patut disembah. Menurut nabi Yesaya, sikap berpaling kepada Allah mesti diikuti dengan sikap bertekuk lutut di hadapan-Nya dan mengaku peran Allah dalam kehidupan kita. Bahkan kita tetap percaya kepada-Nya meskipun di tengah pergumulan atau ancaman yang berbahaya.

Sebagai orang beriman, kadang kala kita mengalami hal-hal yang dapat menghambat atau bahkan melumpuhkan kehidupan rohani kita, misalnya ketika kita mengalami kekecewaan. Yohanes Pembaptis juga mengalami masa-masa yang menggoyahkan iman kepercayaannya kepada Yesus dan hal ini terlihat ketika ia menyampaikan pesan dan menyuruh muridnya bertanya kepada Yesus, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Pertanyaan tersebut mengungkapkan adanya suatu pergumulan dari keadaan yang tidak menyenangkan karena Yohanes Pembaptis ditangkap dan dipenjarakan oleh Raja Herodes. Kemudian Yesus merespons dengan mengatakan berbahagialah orang yang tidak kecewa meskipun harapannya tidak tercapai sesuai keinginan sendiri.   

Doa:

Ya Allah, kami sering lebih mengedepankan apa yang menjadi keinginan kami sehingga kami setengah hati datang kepada-Mu. Utuslah Roh Kudus-Mu supaya kami mampu berpasrah kepada kehendak-Mu Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta