Renungan Kamis, 3 Desember 2020

Renungan

Setiap orang kristiani dipanggil untuk mewujudkan kasih dalam hidup sehari-hari. Dalam tugas perutusan tersebut bisa terjadi sering menilai atau membanding-bandingkan satu sama lain. Berbagai faktor digunakan untuk menilai siapakah yang layak disebut pengikut Tuhan yang hebat. Sesungguhnya tidaklah tepat bila kita menilai atau mengukur perutusan seseorang menurut kriteria kita sendiri yang defacto memiliki kecenderungan untuk menghakimi orang lain dan memegahkan diri sendiri. Tuhanlah yang berhak menilai, bukan kita. Paulus sebagai seorang rasul, tetap menilai dirinya sendiri sebagai seorang hamba. Padahal dia bisa menjadi orang yang dipuja-puji dan memanfaatkan orang lain karena popularitasnya. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk senantiasa bersikap rendah hati.

Panggilan untuk memberitakan Kabar Gembira (Injil) adalah nafas Gereja. Artinya, tanda bahwa Gereja hidup adalah ketika ia melaksanakan tugas panggilannya sebagai pewarta Kabar Gembira. Dalam Injil Markus dikatakan, “Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahkluk” (mrk. 16:15). Perutusan tersebut dipercayakan Yesus kepada kita supaya hidup kita berbuah. Buahnya ialah memulihkan semua bangsa dan segala mahkluk kembali jalan Allah, yakni hidup dalam kasih Allah.

Hari ini Gereja merayakan Pesta St. Fransiskus Xaverius. Panggilan hidupnya sebagai imam misionaris diwujudnyatakan dalam tugas perutusannya mewartakan Kabar Gembira ke seluruh dunia terutama di Asia.  Bahkan ia pernah datang ke Indonesia sekitar tahun 1552 di Malaka dan di Kepulauan Maluku.Mari kita menyebarkan Kabar Sukacita Kristus ke seluruh dunia sebagaimana ditunjukan St. Fransiskus.  

Doa:

Ya Allah, tuntunlah kami supaya dapat menjadi pewarta Kabar Gembira kepada siapa saja yang kami jumpai dalam seluruh perjalanan hidup kami.Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta