Renungan Pagi Jumat, 27 November 2020

Bacaan I: Why. 20:1-4.11.21:2

Mazmur: 84:3-6a.8a;R:21:36

Bacaan Injil: Luk. 21:29-33

Renungan

Manusia diberi hikmat oleh Allah melalui Akal budinya untuk pandai mebaca tanda-tanda alam. Manusia mampu mengetahui perubahan iklim, aneka musim, masa panen, dan lain sebagainya. Semua pengetahuan itu dikuasai oleh manusia melalui pengalaman hidupnya, dari hasil pengamatannya yang saksama terhadap dunia sekitarnya. Kadang manusia berhasil, tetapi tidak sedikit juga yang gagal. Tetapi selama manusia mau belajar dari kegagalan, manusia akan semakin mampu dan memahami alam sekitarnya.

Dengan kebijaksanaan yang sama, Yesus, dalam injil hari ini, mengajak umat-Nya untuk memiliki kepekaan yang sama tentang kedatangan Hari Tuhan. Semua yang dikatakan Yesus memang sungguh-sungguh terjadi, tetapi tampaknya kepenuhan janji Allah tidak akan berakhir pada sebuah kehancuran dan kebinasaan umat manusia. Akhir alam semesta harus berada dalam sukacita dari pihak Allah dan juga segenap ciptaan-Nya.

Yesus memberikan sebuah janji tentang pemulihan yang didasari oleh firman yang keluar dari mulut-Nya. Artinya pemulihan umat Allah akan menjadi sebuah sumber harapan bagi para pengikut Yesus. Harapan itulah yang menjadi penggerak bagi gereja untuk bergerak dan memberi arah yang jelas bagi perjuangannya di dunia. Harapan gereja harus melampaui batasan tempat dan waktu seperti yang dipikirkan dunia. Langit baru dan  bumi baru adalah sebuah tata dunia di mana Allah yang berdaulat di tengah umat-Nya.

Doa:

Allah Raja Alam Semesta, bimbinglah kami dan bgereja-Mu dalam mengarungi Zaman. Semoga kami tetap mengandalkan Engkau dalam seluruh pergumulan dan pergulatan hidup, sehingga bukan kehendak kami yang terjadi, melainkan kehendak-Mu.Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta