Renungan Selasa, 14 Desember 2021

Bacaan I          : Zef. 3:1-2.9-13

Mazmur          : 34:2-3.6-7.17-18.19.23;R: 7a

Injil                  : Mat. 21:28-32

Untuk menyiapkan kedatangan Mesias, Allah membentuk sebuah komunitas kecil dan sederhana yang disebut “sisa Israel”. Sisa Israel ini berciri rendah hati dan lemah lembuh, mencari perlindungan pada nama Tuhan dan setia. Mereka tidak berbicara bohong, tidak mempunyai lidah penipu dan tidak melakukan kelaliman. Mereka itu menunjukan ketulusan, kesungguhan dan kesetiaan, juga ditengah kesulitan dan tawaran kekuatan atau kenikmatan lain. Karakter sisa Israel mencerminkan adanya kesatuan antara kata dan tindakan di hadapan Allah.

Ketulusan, kesungguhan, dan kesetiaan inilah yang menjadi masalah dalam perumpamaan Yesus dalam Injil hari ini. Anak pertama menyanggupi permintaan bapaknya, tetapi tidak bertindak.  Anak kedua menolak permintaan bapaknya, tetapi kemudian menyesal dan melakukan permintaan bapaknya itu. Ada anak ketiga yang mengiyakan permintaan bapaknya dan melakukan apa yang disampaiakn secara tuntas.

Karakter “sisa Israel” ini menjadi teladan bagi kita bagaimana kita harus mempersiapakan kedatngan Mesias: sikap rendah hati yang mengandalkan Allah, dan terungkap dalam ketulusan, kesungguhan, dan kesetiaan di hadapan Allah. Dengan mengandalkan Allah, kita berani berkomitmien setia kepada Allah ketika berhadapan dengan kesulitan dan godaan yang menggiurkan.

“Ya Allah, jadikanlah kami terbuka dan berani menanggapi Sabda-Mu dan semoga kami tekun dan setia menanggung segala konsekuensi dari pilihan menjadi murid-Mu. Datanglah, yang Imanuel.!. Amin.”