Renungan Pagi Senin, 28 Juni 2021

Bacaan I     : Kej. 18:16-32                                                    

Mazmur      : 105:1-2.3-4.8-9.10-11

Bacaan Injil : Mat. 8:18-22

Renungan

“Ikutlah Aku, biarlah orang mati menguburkan prang mati” (Mat. 8:22) Mengikuti Yesus berarti memilih jalan kehidupan, dan bukan kematian. Syaratnya adalah “ketergantunagn dan mengutamakan Allah”. Di tengah pandemic covid 19, keluarga tak ikut “menguburkan” anggota keluarga tercinta. Penguburan pun mesti memperhatikan prosedur yang baku dan terpercaya serta aman (ada standarisasinya dari WHO, dll). Mengapa harus demikian dilakukan? Karena keselamatan dan kehidupan lebih penting dan di atas segalanya.

Mengikuti Yesus bertujuan untuk hidup, suatu kehidupan yang tanpa akhir. Itulah kerinduan ahli Taurat itu, mengikuti Yesus, kemana saja ia pergi. Ada bersamanya (bdk) Mat. 18:19) namun Yesus menuntut sayat untuk itu, yaitu percaya kepada-Nya dan bukan pada apa yang sering dipikirkan oleh manusia. Seperti dialog antara Abraham dan manusia yang penuh “tawar-menawar”. Tetapi dalam Mazmurnya Daud sungguh menyadari bahwa “Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya” (Mzm 103:8). Ia bukan pendendam, ia tidak membalas setimpal dosa umat-Nya, setinggi langit di atas bumi, demikian besar kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia. (bdk. Mzm 103:10.11)

Doa: Tuhan, Engkau adalah Allah yang hidup, Engkau jaminan kehidupan kekal. Semoga kami setia dalam iman akan Engkau dan kami pun turut membagikan  sukacita yang datang dari pada-Mu Amin. Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta