Renungan Pagi Rabu, 2 Juni 2021

Bacaan I     : Tob. 3:1-11a.13.16-17                                                

Mazmur      : 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9; R1b

Bacaan Injil : Markus 12:18-27

Renungan

SIkap dan pernyataan orang Saduki yang tidak percaya akan adanya kebangkitan merupakan sikap yang “sesat”. Bagi mereka, perkara dunia sama dengan perkara surge, “Pada hari kebangkita, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya sudah beristrikan dia” (Mrk. 2:23) Untuk itu, Yesus menegaskan bahwa perkara dunia (hal kawin dan dikawinkan) tidak aka nada lagi di dalam Kerajaan Surga. Semua umat beriman yang hidup di surge merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Mereka bersatu dalam jalinan kasih mesra bersama Bapa.

Melalui doa atau sembah bakti, kita dapat membangun relasi yang intim dengan Allah. Dalam doa kita bisa bercakap-cakap dengan Allah tentang pergumulan, kekecewaan, sukacita, dan harapan-harapan kita. Inilah yang dihayati oleh Tobit dan Sara, anak perempuan Raguel, hingga mereka mendapatkan rahmat dari Bapa. Kitapun di ajak untuk selalu mengasihi Bapa dan membnagun relasi yang utuh dengan-Nya. Sebab, dari Dia-lah kita mendapatkan rahmat yang kita perlukan dalam seluruh perziarahan hidup ini.

Doa: Tuhan Yesus, mampukan kami untuk selalu mengasihi-Mu agar kami dapat bersatu bersama-Mu dalam Kerajaan Surga. Amin. Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta