Renungan Pagi Jumat, 11 Februari 2022
Bacaan I : 1Raj. 11:29-32;12:19
Mazmur : 81:10-11ab.12-13.14-15
Bacaan Injil : Markus 7:31-37
Renungan
Kerajaan Salomo dikoyakan Tuhan, karena ia tidak sepenuhnya hati berpaut kepada Tuhan Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Apa yang tadinya baik dan masyhur kini berantakan. Hal ini sangat berbeda dengan kehadiran dan tindakan Yesus yang kita dengar dalam Injil hari ini. Yesus membuat orang takjub dan tercengang karena “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.” Kehadiran Yesus membawa sukacita dan harapan.
Kehidupan dan kehadiran Yesus merupakan model utama bagi para pengikut-Nya. Artinya, di mana pun pengikut Kristus berada mestinya di sana ada kebaikan, ada harapan, ada sukscita. Kelmahan fisik, seperti dialami oleh Salomo pada masa tuanya, dapat mempengaruhi kehidupan spiritual kita dan membelokannya kea rah yang lain sesuai orang lain. Untuk itu, merawat relasi secara terus menerus dengan Tuhan memlalui doa dan aktivitas kerohanian lainnya sangatlah penting, karena umur tua bukanlah jaminan bahwa kita kuat dan dewasa dalam hidup beriman.
Tuhan, buatlah kami setia berpaut pada-Mu. Dengan demikian, kehadiran kami di tengah masyarakat membuat segala-galanya menjadi baik. Amin.
Sumber: Buku Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta