Renungan Rabu, 17 November 2021

Bacaan I          : 2Mak. 7:20-31

Mazmur          : 17:1.5-6.8b.15;R:15b

Injil                  : Luk. 19:11-28

Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil” (Luk. 19:26). Ketika mendengar atau membaca secara sepintas, kalimat ini sangat bertolak belakang dengan yang kita pahami sebagai keadilan. Banyak dari kita mungkin berpikir, “bagaimana mungkin seorang yang sudah memiliki sesuatu akan ditambahkan lagi sedangkan yang tidak punya masih saja diambil darinya?” Di mana letak kasih atau kebaikan yang Yesus ajarkan? Dalam perumpamaan tentang uang mina ini, jika direnungkan secara mendalam, kita akan sampai pada pemahaman tentang keadilan dan kebaikan.

Keadilan terjadi jika hak dan kewajiban seseorang terpenuhi. Pada umumnya, kedua unsur ini selalu menjadi pokok pertimbangan dalam menilai suatu perbuatan adil. Dalam perumpamaan ini Yesus mengajarkan suatu pedoman atau model hidup yang lebih nyata. Dimana kita harus bekerja demi mendapatkan sesuatu. Sekecil apapun pekerjaan kita, itu selalu berharga di mata Tuhan. Oleh karena itu, berusahalan dan berjuanglah sekuat kemampuan kita, karena kita akan dipercaya utnuk mengerjakan hal yang lebih besar ketika kita mampu menyelesaikan yang lebih kecil. Kita semua telah diberikan kemampuan atau talenta untuk mempergunakannya dengan baik. Pakah talenta yang kita terima sudah kita pergunakan dengan bertanggung jawab?

“Ya Allah, semoga kami mampu bertindak adil terhadap sesama. Amin.”