Renungan Jumat, 29 Oktober 2021
Bacaan I : Flm. 9:1-5
Mazmur : 147:12-15.19-20;R:12a
Injil : Luk. 14:1-6
Perdebatan tentang penyembuhan pada hari Sabat itu tidak berhenti dan terus berulang kali terjadi walaupun Yesus sudah menegaskan dan memberi contoh bahwa lebih baik menolong sesama ketimbang kita terlalu kaku pada aturan. Hari ini, Injil mengisahkan soal apakah diperbolehkan menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak? Orang Farisi bertanya hal itu kepada Yesus, tetapi Yesus menjawab dengan kalimat yang langsung membuat mereka tidak sanggup membantahnya: Siapakah diantara kamu yang tidak segera menarik keluar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur?
Tampaknya Yesus sudah sangat kesal menjelaskan kepada orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus tidak menggunakan kata-kata yang manis lagi. Yesus tidak pakai teori-teori lagi. Tetapi, Yesus langsung menohok mereka dengan sebuah kritikan pedas. Kalau saat ini kebetulan kita adalah kantor, di gereja, jangan pernah menjadikan hukuman yang tertulis sebagai pegangan satu-satunya. Masih ada hokum lain, yaitu apa yang Tuhan sudah tanamkan dalam hati kita. Dengarkan suara hati kita untuk berbela rasa kepada sesama yang sedang kesulitan.
“Tuhan Yesus, celikkanlah mata hati kami sehingga kami mampu berbelas kasih dan berbela rasa dengan sesama. Amin.”
Sumber: Ziarah batin 2021, Obor, Jakarta