Renungan Senin, 11 Oktober 2021
Meminta tanda dan bertobat. Dalam Injil pada hari ini kata kuncinya adalah soal tanda dan pertobatan. Yesus ditanya oleh orang banyak: “Apa tanda-tanda yang bisa. Kauberikan bahwa Engkau adalah Mesias?” Lalu, Yesus dengan tegas mengungkap bahwa angkatan ini adalah angkatan yang jahat, mereka menghendaki tanda, yang ada di sini itu sudah lebih besar daripada tanda Nabi Yunus!. Kecenderungan manusiawi kita adalah selalu ingin mencari tanda. Kita selalu minta tanda. Tetapi apakah memang tanda-tanda dari Tuhan itu sifatnya fisik, material, kasat mata, dan bisa dibuktikan secara empiris. Bisa dibilang sangat jarang kita mendapatkan tanda seperti Rasul Paulus yang mendapatkan sinar cahaya dari Tuhan lalu dia harus menemui Ananias dan setelah disembuhkan dia menjadi pengikut Yesus.
Banyak dari kita yang mengalami seperti Paulus. Kita harus menemukannya sendiri dan kita harus membaca tanda-tanda dari Tuhan. Lagi pula iman kita tidak didasarkan pada bukti dan tanda lahiriah semata. Iman itu justru adalah tanggapan dari manusia untuk percaya pada Allah. Bagi kita, orang kristiani, Yesus Kristus adalah tanda nyata kehadiran Allah. Ia menyertai kita setiap hari, bahkan kita selalu menyantap Tubuh dan Darah-Nya dalam Ekaristi Kudus. Dengan demikian, seharusnya kita tidak mencari tanda alain dan ragu akan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Dari pihak kita diminta untuk percaya kepada Tuhan dan bertobat.
“Tuhan Yesus Kristus, kami sungguh percaya bahwa Engkau adalah Putra Tunggal Bapa yang datang untuk menyelamatkan kami. Ke dalam tangan-Nya, kami serahkan seluruh pergumulan dan perjuangan kami.” Amin.
Sumber: Ziarah batin 2021, Obor, Jakarta