Renungan Pagi Selasa, 29 Juni 2021
Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus Rasul
Bacaan I : Kis. 12:1-11
Mazmur : 34:2-3.4-5.6-7.8-9:R:5
Bacaan Injil : Mat. 16:13-19
Renungan
Rasul Petrus dan Paulus, yang kita rayakan hari ini, adalah dua rasul yang unik. Rasul Petrus, menampilkan “kemahakuasaan Tuhan” dan keberaniannya untuk terus bangkit bersama Tuhan dalam kelemahan dan kerapuhan insaninya. Semesntara, dalam diri Paulus ditunjukan kehendak Tuhan untuk menyelamatkan semua bangsa dan kebanggaannya hanya pada salib Tuhan. Perpaduan keyakinan iman kedua rasul ini, Tuhan dan Gerja terus setia “mendelegasikan” tugas-pewarisan iman kepada kita, Gereja-umat beriman-untuk senantiasa sadar akan kekuatan yang berpegang hanya pada kuasa Tuhan dan memahami maksud penyelamatan yang universal.
Petrus mengatakan Engkau adalah mesias, Anak Allah yang hidup” (Mat. 16:16) Namun atas pengakuan ini Yesus tidak langsung memuji jawaban Petrus, malah ia juga mengingatkannya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, malainkan Bapa-Ku yang di surga” (Mat.16:17) Yesus mengingatkan bahwa pengakuan akan Dia, sebagai Putra Allah, akan membawa hidup bahagia dan kekal karena Tuhan….menyelamatkan aku… dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi” Kis 12:11) Begitu pula Paulus, Ia menyadari akan tanggung jawabnya untuk memenuhi tugas perutusannya sebagai pelayan. Ia menyadari akan tanggung jawabnya untuk memenuhi tugas perutusannya sebagai pelayan. Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang senantiasa mendampingi dan senantiasa yang membebaskan dia dari “mulut Singa” (bdk 2Tim.4:17) dan Tuhan akan melepaskan dia dari setiap usaha jahat (bdk.2Tim. 4:18)
Doa: Tuhan, semoga teladan kedua rasul yang kami rayakan hari ini senantiasa mendorong kami untuk tidak ragu menjadi saksi-Mu dalam memberitakan Kabar gembira bagi sesama orang. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta
28 Juni
Santo Ireneus dari Lyons, Uskup dan Martir Ireneus lahir di Asia Kecil kira-kira pada tahun 140. Pendidikannya berlangsung di Smyrna. Pelajaran agama diperolehnya dari Santo Polykarpus, seorang murid Santo Yohanes Rasul.