Renungan Pagi Senin, 29 Maret 2021

Bacaan I     : Yes. 42:1-7

Mazmur      : 27:1.2.3.13-14 R:1a

Bacaan Injil : Yoh. 12:1-11

Renungan

Sikap Maria, saudari Marta, ketika mengurapi Yesus adalah ungkapan kasih yang mendalam karena Yesus telah membangkitkan Lazarus, saudaranya. Maria memilih minyak Narwastu yang paling mahal dan berharga untuk menyeka kaki Yesus bahkan membersihkan dengan rambutnya. Suatu sikap yang di dasari oleh rasa syukur dan cinta yang mendalam sehingga keharuman kasihnya memenuhi ruangan itu. Sikap Maria itu berbanding terbalik dengan sikap Yudas, murid Yesus. Ia berkomentar bahwa uang yang dipakai untuk membeli minyak akan lebih berharga bila diberikan kepada orang miskin, tetapi karena ia suka mengambil uang kas mereka. Sikap licik yang diselimuti dengan kemanisan kasih.

Maria dan Yudas adalah dua sosok di lingkaran dalam Yesus. Yudas sebagai murid Tuhan tentunya mempunyai hubungan pribadi dengan Yesus, Sang Guru. Ia pernah kagum, pernah terpikat, dan akhirnya ia meninggalkan ‘masa lalu’nya untuk mengikuti Yesus. Namun dalam mengikuti Yesus, Yudas lebih memanfaatkan Yesus untuk keuntungan dirinya. Sosok Maria tentunya berbeda dengan Yudas. Maria adalah pribadi yang begitu setia untuk duduk di dekat kaki Yesus serta mendengarkan kasih kepada Yesus. Maria tidak memanfaatkan kedekatannya dengan Yesus untuk kepuasan dirinya. Justru sebaliknya, ia memakai seluruh dirinya untuk mengungkapkan kasih dan melayani Sang Guru.

Doa: Ya Bapa, semoga kami mampu menjadi seorang hamba yang seperti diteladankan oleh bunda Maria. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta