Renungan Pagi Senin, 22 Maret 2021

Bacaan I     : Dan. 13:41c-62

Mazmur      : 23:1-3a.3b-4.5.6 R:4ab

Bacaan Injil : Yoh. 8:1-11

Renungan

Ada orang yang enggan menjadi lektor di gereja. Ada yang beralasan takut salah, grogi berada di hadapan banyak orang. Mereka merasa bahwa beberapa orang duduk bukan untuk mendengarkan Sabda Tuhan, melainkan untuk mencari-cari kesalahan dan kekurangan dari pelayanan yang mereka lakukan. Mungkin, kita pun melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Setiap ada orang lain di hadapan kita, secara spontan kita akan memberikan penilaian. Sering kali, kita mencari-cari hal yang kurang berkenan di hati kita. Kita selalu mencari titik kelemahan untuk menghakimi orang lain.

Dalam Injil hari ini, seorang wanita yang ketahuan berbuat zinah dihadapkan kepada Yesus untuk dipersalahkan, dipermalukan, dan dihukum. Semua orang yang membawa wanita itu merasa diri sebagai paling benar dan paling berhak untuk mengadili wanita itu. Mereka menganggap diri sebagai orang yang mengenal hukum Taurat Tuhan, namun mereka semata-mata hanya mengetahui hukum Taurat Tuhan tetapi tidak mempunyai hati. Inilah bedanya mereka dengan Yesus. Yesus tidak lantas menghakimin wanita itu. Ia justru mengampuni dan membiarkan wanita itu untuk bertobat. Ia memberikan kesempatan kepada wanita itu untuk menjalankan hidup yang baru. “Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Doa: Ya Yesus, wajah-Mu tidak pernah menghakimi kami. Wajah-Mu senantiasa menunjukan wajah yang berbelas kasih. Kasihanilah kami orang berdosa ini. Amin. Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta