Renungan Pagi Kamis, 18 Maret 2021

Bacaan I     : Kel. 32:7-14

Mazmur      : 106:19-20.21-22.23

Bacaan Injil : Yoh. 5:31-47

Renungan

Seorang dosen Kitab Suci pernah meminta para mahasiswanya untuk mempunyai dua Kitab Suci. Kitab Suci yang satu dipakai untuk belajar sehingga bisa ‘distabilo’, diberi catatan, dan diberi garis penghubung agar mengerti kaitan perikop yang sedang dipelajari; dan yang satu lagi dipakai sebagai bahan doa dan bacaan rohani. Tentunya Kitab Suci yang dipakai untuk berdoa adalah Kitab Suci yang bersih yang tidak ada coretannya sama sekali.

Permintaan dosen tersebut mengingatkan kita bahwa orang yang mempelajari Kitab Suci belum tentu imannya semakin kiuat. Bisa saja terjadi bahwa orang tersebut mendalami Kitab Suci semata-mata hanya untuk emuaskan rasa keingintahuannya. Orang-orang Yahudi yang dihadapi Yesus pun demikian. Mereka mendalami Taurat Musa, namun mereka tidak pernah mau mengakui bahwa apa yang dikatakan oleh Musa sungguh digenapi dalam diri Yesus Kristus. Maka, Yesus mengatakan; “Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah” (Yoh. 5:42). Bagaimana dengan kita : Apakah sabda Allah sungguh-sungguh meresap dan menjiwai seluruh pergumulan hidup kita?

Doa: Ya Tuhan, firman-Mu adalah pegangan dan pelita hidup kami. Kami mohon bukakanlah pikiran dan hati kami untuk mendengar dan membaca firman-Mu sehingga sungguh hanya kebenaran-Mulah yang menjadi tuntunan hidup kami..Amin. Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta