Renungan Pagi Senin, 22 Februari 2021
Pesta Takhta St. Petrus, Rasul
Bacaan I : 1Petrus 5:1-4
Mazmur : 23:1-3a,3b-4,5,6
Bacaan Injil : Mat. 16:13-19
Renungan
Hari ini kita merayakan Pesta Takhta Santo Petrus. Petrus adalah gembala umat, gembala pertama secara historis yang melanjutkan karya kegembalaan Kristus di dunia ini. |Dalam bacaan pertama, Santo Petrus, dalam suratnya, mengajak semua pemimpin umat yang adalah gembala untuk memperhatikan tiga hal ini : (1) menerima tugas penggembalaan dengan sukarela sebagai kehendak Allah, bukan karena terpaksa; (2) seorang gembala jangan mencari keuntungan, tetapi hendaklah mengabdi secara tulus; (3) jangan memerintah kepada mereka yang digembalakan, tetapi memberikan teladan. Itulah hakikat takhta Santu Petrus, yaitu melayani. Iman yang mendalam akan Kristus adalah inti dari takhta Santu Petrus.
Hal itu telah ditunjukan oleh Santu Petrus dalam bacaan Injil. Dia yang mewakili para rasul mengetahui siapa sebenarnya Kristus, “Engkaulah adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Hal itu diperhitungkan oleh Yesus sebagai kata-kata yang dikatakan Bapa-Nya kepada Petrus. Setiap kita adalah gembala, minimal gembala atas diri kita sendiri dan orang terdekat di sekitar kita. Takhta kegembalaan adalah hati yang jujur dan mau melayani dalam segala situasi dan dalam segala bidang. Semoga kita pun menjadi domba yang mau digembalai. Menjadi gembala dan domba yang baik berakar pada pengenalan yang benar akan diri Yesus Kristus seperti yang dilakukan Santu Petrus.
Doa: Ya Tuhan bantulah kami untuk menjadi gembala dan domba yang baik. |Semoga hati kami menjadi takhta kehidupan yang penuh dengan kemurnian dan keheningan akan Kristus yang adalah Mesias dan Anak Allah yang hidup. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta