Renungan Pagi Rabu Abu, 17 Februari 2021
Bacaan I : Yl. 2:12-18
Mazmur : 51:3-4.5-6a.12-13.14.17;R:3a
Bacaan Injil : Mat. 6:1-6.16-18
Renungan
“Bertobatlah dan percayalah kepada Injil! Engkau abu, dan akan kembali menjadi abu. “Itulah kata-kata yang kita dengar pada Hari Raya Rabu Abu, awal masa puasa, saat dahi kita diolesi dengan abu berbentuk salib. Doa, puasa dan sedekah adalah tri kebajikan yang ditekankan selama masa puasa ini. Dalam bacaan pertama, kita diminta oleh Yoel untuk bertobat dan menyesali dosa-dosa kita. Artinya, kita berbalik total kepada Allah dengan segenap hati. Lalu, dalam baccaan kedua, Paulus meminta kita memberikan diri untuk berdamai dengan Allah, dan dengan itu penyelamatn sepenuhnya terjadi pada kita.
Allah dalam Yesus Kristus mencintai manusia secara total dan utuh apa adanya, dalam kelebihan dan dalam dosanya. Berdamai dengan Allah berarti perubahan hati, dan bukan saja soal lahiriah. “Koyaklah hatimu dan bukan pakaianmu” kata Yoel. Dalam bacan Injil, Yesus Kristus menunjukan agar doa, puasa, dan sedekah kita bukan sekadar pertunjukan sosial, tetapi sungguh sebuah disposisi batin yang murni untuk berubah. Karena itu, lakukanlah semuanya secara tersembunyi tanpa dilihat orang. Tuhan pasti tahu, dan akan membalasnya.
Doa:Ya Tuhan, bantulah kami untuk menyadari kerapuhan dan dosa kami. Amin. Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta