Renungan Pagi Selasa, 2 Februari 2021

Bacaan I     : Mal. 3:1-4

Mazmur      : 103:1-2.13-14.17-18a;R:17

Bacan II      : Ibr. 2:14-18

Bacaan Injil : Lukas 2:22-40

Renungan

Hari ini, 40 hari setelah Natal, kita merayakan Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Pesta ini berakar pada tradisi Yahudi. Sebagai anak laki-laki sulung, setelah 40 hari kelahiran-Nya, Yesus dipersembahkan oleh orang tua-Nya kepada Allah. Bacaan pertama pada hari ini berbicara secara langsung ramalan akan kedatangan Yesus Kristus. Ia datang untuk menjawab harapan umat-Nya akan kegiatan Yesus Kristus. Ia datang untuk menjawab rasa kecewa umat Israel yang mengalami seolah-olah Allah pasif dan diam di tengah upaya membangun kenisah untuk-Nya dan ditengah upaya menghidupkan ritual didalamnya.

Yesus kan masuk dalam kenisah. Ia memurnikannya, karena Ia sendiri adalah kenisah abadi, pokok dan ujung dari semua kegiatan di kenisah. Dalam Injil, Yesus oleh simeon dianggap sebagai “keselamatan yang datang dari Allah untuk semua bangsa”. Ia adalah Terang bagi bangsa-bangsa. Tetapi, Yesus juga menjadi sumber perbantahan, karena Ia membawa pengadilan ilahi. Karena itu, bagi Maria akan  muncul pedang yang menembusi jiwanya. Ia adalah persembahan hidup yang menyelamatkan semua bangsa. Ia menghidupkan kegiatan iman di kenisah sekaligus menunjukan dalam diri-Nya sebagai kenisah semesta yang merangkum semua kenisah.

Doa: Ya Tuhan, semoga kami mau mempersembahkan hidup kami kepada-Mu. Amin.                    

Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta