Renungan Kamis, 7 Januari 2021
Bacaan I : 1 Yoh. 4:19-5:4
Mazmur : 72:1-214.15bc.17:R: lih. 11
Bacaan Injil : Lukas 4:14-22a
Renungan
Ketika pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, banyak orang yang turun dan keluar dari kenyamanan diri lalu pergi ke jalan-jalan untuk bersolider dengan mereka yang terdampak. Lewat Caritas Indonesia, Gereja Katolik menghadirkan aneka kebaikan melalui aneka cara: sumbang makanan, masker, Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, disinfektan, dll.
Yesus adalah tanda bahwa Kerajaan Allah hadir dalam sejarah umat manusia. Namun, tidak semua orang yang menyambut baik tawaran keselamatan itu. Ada tiga jenis “tanah” batin yang tidak bisa menerima benih dengan baik: tanah dipinggir jalan, tanah berbatu, dan tanah yang ditumbuhi semak duri. Ketiganya menggambarkan orang yang mendengar firman tanpa bersyukur, tanpa pembatinan. Maka, bisa saja terjadi penerimaan yang dangkal akibat penganiayaan dan firman itu tercabut, menjadi gersang dan kering, atau tidak tumbuh subur. Tentu kita tak bisa mengharapkan buah dalam kondisi semacam ini.
Sedangkan, tanah yang baik adalah gambaran tentang pendengar firman yang menyimak atau membatinkan dan menyambut dengan baik. Mereka dalah para pendengar sabda yang sejati karena mendengarkan dengan hati dan budi. Mereka memahami bahwa firman Allah membutuhkan pembatinan dan diresapkan. Firman itu menjadi pondasi iman yang matang dan mendatangkan hasil. Ini akan terlihat dalam disiplin dan kesetiaan mendengar firman terus-menerus, aktif dalam pelayanan, mencintai kebenaran dan keadilan, serta berbelas kasih bagi sesama. Inilah murid yang sejati. Tentu buah yang luar biasa itu merupakan anugerah Allah kepada diri kita yang terbuka pada rencana dan kehendak-Nya.
Doa: Allah Bapa, jagalah hati kami agar mampu menangkap sabda-Mu, menyimpannya dalam hati, dan mewujudkannya dalam tindakan yang adil, kerelaan berbagi, dan kepedulian terhadap sesama. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor Jakarta