Renungan Selasa, 1 Desember 2020

Bacaan I: Yes 11:1-10

Mazmur: 72:2.7-8.12-13.17;R:7

Bacaan Injil: Matius. 10:21-24

Renungan

Rasa syukur membuat kita menjalani hidup ini dengan sukacita dan hidup rukun satu sama lain. Itulah yang selalu dirindukan oleh setiap manusia baik secara pribadi maupun bersama. Suasana kerukunan akan membuat kehidupan itu snediri semakin bertambah. Sebaliknya tindakan kekacauan akan mengakibatkan jatuhnya korban. Nabi Yesaya menjelaskan inti dari apa yang dicari manusia sepanjang hidup. Yesaya mendapat penglihatan akan hari di mana manusia mendapatkan apa yang dibutuhkan dan dinantikan ditengah konflik atau ancaman kematian. Penglihatan tersebut terarah kepada kedatangan Yesus sebagai Raja Damai yang mengampuni dosa manusia dan memberikan hidup dipenuhi rasa damai. Kita percaya Yesus adalah penggenapan dari nubuat Nabi Yesaya sebagai Raja Damai.

Ucapan syukur yang disampaikan Yesus dalam Injil hari ini, hendak mengajak kita untuk bersyukur dengan apa yang kita lihat, kita miliki, dan yang kita alami saat ini. Dengan demikian sesungguhya banyak alasan bagi kita untuk selalu mengucap syukur, mulai dari hal-hal yang tampak kecil dan sederhana sampai pada hal-hal yang besar. Bahkan sejak kecil orang tua kita melatih kita untuk belajar mengucapkan terima kasih atau bersyukur. Ucapan syukur tentu harus mengalir dari sikap kesadaran diri dan ketenangan batin. Maka, marilah kita menjalani masa advent ini dengan penuh rasa syukur karena Allah telah mempersiapkan kedatangan Putra-Nya demi keselamatan kita dan membawa terang bagi perjalanan hidup kita. 

Doa:

Ya Allah, Engkaulah Raja Damai yang datang ke dunia. Semoga kami mengalami kedamaian karena kasih-Mu yang terus mengalir bagai air  .Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta