Santo Santa
24 November
Santo Andraes Dung Lac, dan Para Martir Vietnam
Martir Vietnam (Martir Tonkin, Martir Annam, Andrew Dung-Lac dan rekan-rekan, Martir Indochina ) adalah 117 martir yang dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 19 Juni 1988.
Iman Katolik di Vietnam pertama kali dibawa oleh para Misionaris dari Portugal pada abad keenam belas. Selanjutnya para Misionaris Jesuit membuka rumah misi pertama di kota Da Nang pada tahun 1615. Mereka berkarya bersama umat Katolik Jepang yang telah diusir dari Jepang.
Pada masa pemerintahan Kaisar Minh-Mang (1820-1840) semua karya misionaris asing di vietnam dinyatakan terlarang. Raja sendiri mencoba untuk membuat orang-orang Kristen Vietnam menyerahkan iman mereka dengan menginjak-injak salib. Ketika mereka tetap bertahan dengan iman mereka; mereka mulai mengalami penganiayaan dan banyak yang tewas menjadi martir.
Para martir yang pestanya dirayakan pada hari ini berjumlah 117 martir yang terdiri terdiri dari 96 orang Vietnam, 11 orang Spanyol serta 10 orang Perancis. Delapan orang di antara mereka adalah Uskup, 50 orang adalah Imam dan 59 orang lainnya adalah umat Katolik awam. Sebagian dari antara para imam tersebut adalah imam Dominikan, sedangkan yang lainnya adalah imam Praja dan Imam Serikat Misi Paris (MEP).
Penyiksaan yang dialami para Martir ini dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah Kemartiran Gereja Kristen. Para penyiksa diketahui memutilasi setiap sambungan sendi ditubuh mereka, mengoyak daging dengan besi membara, dan menggunakan obat-obatan untuk memperbudak pikiran para korban. Orang-orang Kristen Vietnam pada saat itu diberi cap dengan besi membara di wajahnya dengan tulisan “tả đạo” yang berarti : “Agama Jahat (Seram)”. Setiap desa tempat dimana terdapat keluarga Kristen akan dilenyapkan.
Para martir Vietnam telah menderita untuk mempertahankan harta terbesar yang mereka miliki : Iman Katolik mereka. Mereka mampu menanggung penyiksaan percaya bahwa Yesus ada bersama mereka dalam segala hal.
Santo Krisogonus, Martir
Menurut legenda, Krisogonus adalah seorang pegawai tinggi Romawi yang beragama Kristen. Ia mati dipenggal lehernya pada tahun 304 di Aquileia, Italia pada masa penganiayaan terhadap orang-orang Kristen oleh Kaisar Diokletianus. Penghormatan umum kepadanya dimulai di Roma pada abad kelima atau keenam. Dari sebuah cerita abad keenam mengenai “Kesengsaraan Santa Anastasia”, puteri seorang bangsawan Romawi, diketahui bahwa Krisogonus adalah pembimbing rohani Santa Anastasia. Krisogonus mendampingi dia dengan berbagai nasehat dan petunjuk di dalam menghadapi masalah-masalah yang dialaminya sebagai isteri seorang Romawi kafir. Nama Krisogonus tercatat di dalam Kanon Misa.
Santa Flora dan Maria, Martir
Flora difitnah oleh saudaranya sendiri yang beragama Islam. Akibatnya ia ditahan dan didera bersama temannya, yaitu Maria. Santo Eulogius mengirim surat kepada kedua wanita tawanan ini: “Jangan takut! Walaupun diancam dibuang ke tempat pelacuran, namun tidak ada noda yang akan mencemarkan jiwa Anda, sekalipun badan dinodai dengan paksa.” Hakim Abd-Rahman memerintahkan algojo memenggal kepala mereka di Cordoba, Spanyol.