Renungan Selasa, 17 November 2020
Bacaan I: Why. 3:1-6.14-22
Mazmur: 152:2-3ab.3cd-4ab.5;R: Why.3:21
Bacaan Injil: Luk. 19:1-10
Renungan
Kita sering kali mendengar bahwa segala perjuangan kita pada akhirnya akan berbuah baik. Inilah yang terjadi dalam diri Zakheus seorang pemungut cukai, yang dimusuhi oleh orang-orang sezamannya karena telah bekerja sebagai kaki tangan penjajah dalam memungut pajak. Zakheus berawal dari niatnya untuk melihat Yesus, tetapi dia menyadari segala keterbatasanya. Apakah dia menyerah? Tidak. Zakheus mencari alternatif lain untuk mengatasi masalahnya. Perjuangan Zakheus luar biasa, meski badannya lebih pendek dari orang-orang sekitarnya, tapi dia harus lebih unggul dari yang lain. Dia naik kesebuah pohon, agar dia jauh lebih tinggi dari yang lain. Dari atas pohon itulah tujuannya tercapai, dia bisa melihat orang seperti apa Yesus itu. Tujuannya tercapai, misinya selesai.
Di sini kita bisa melihat rencana manusia sungguh berbeda dari rencana Allah, termasuk tujuan dan keberhasilan diri kita. Kisah Zakheus. Diceritakan bahwa Yesus melihat ke atas. Jadi, di sini nampak sekali pertemuan dua mata yang saling merndukan untuk bertemu. Zakheus mau melihat Yesus, ditanggapi oleh Yesus yang sangat merindukan orang-orang Israel yang “hilang”. Terjadilah dialog, bahkan jauh lebih dari itu, terjadilah perjumpaan dari hati ke hati. Buah dari relasi antar Yesus dan Zakheus adalah sebuah pertobatan yang luar biasa. Zakheus menjadi tokoh yang memperjuangkan keadilan, padahal dia sebelumnya sangat akrab dengan ketidakadilan.
Doa:
Tuhan Yesus, kunjungilah dan tinggallah di hati kami orang berdosa ini . Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta