Renungan Kamis, 12 November 2020

Bacaan I: Flm. 7-20

Mazmur: 146:7.8-9a.9bc-10;R:5a

Bacaan Injil: Luk. 17:20-25

Renungan

Dalam tradisi Perjanjian Lama, kedatangan Tuhan bisa berarti dua hal yang sangat bertolak belakang bagi umat Israel. Beberapa nabi seperti Amos dan Joel mengungkapkan kedatangan Tuhan akan menjadi hari penghakiman di mana bangsa yang jahat akan dihukum. Sementara nabi lain, umumnya mengungkapkan kedatangan Tuhan menjadi sebuah keadilan bagi umat-Nya di mana Allah akan menghakimi dunia dengan adil. Umat Allah yang saleh akan memperoleh pemulihan sempurna dan ganjaran yang setimpal dari segala jerih payahnya.

Orang-orang Farisi pada zaman Yesus adalah gambaran orang-orang yang sudah merasa nyaman dan yakin bahwa kedatangan Hari Tuhan akan menjadi sebuah kemenangan besar bagi mereka. Mereka meyankini bahwa Allah akan membalas segala ketaatan  mereka dalam menjalankan adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Mereka lupa kunci utama untuk menyambut kedatngan hari Tuhan, yaitu pertobatan yang sejati. Kedatangan Hari Tuhan membutuhkan sebuah persiapan yamg sungguh-sungguh dari pihak manusia dalam menanggapi tawaran kasih Allah.

Yesus mengungkapkan bahwa pertobatan dan penebusan umat manusia baru akan terjadi melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Melalui hidup dan karya Yesus, kita menemukan jalan pulang untuk kembali kepada Allah. Ajaran Yesus yang diberikan kepada para murid-Nya menjadi sebuah persiapan bagi kita untuk menyambut kedatangan Hari Tuhan, saat di mana Allah akan meraja atas seluruh kekuasaan di bumi.

Doa:

Allah  Maharahim, Engkau menyambut dengan sukacita para pendosa yang bertobat. Teguhkanlah niat kami agar kami sungguh-sungguh melakukan pertobatan . Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta