Renungan Selasa, 10 November 2020
Bacaan I: Tit. 2:1-8.11-14
Mazmur: 37:4-4.18.23.27.29;R:39a
Bacaan Injil: Luk. 17:7-10
Renungan
Salah satu kekeliruan orang beriman adalah salah arah dalam beriman. Maksudnya adalah manusia bertindak seolah-olah sebagai pribadi yang bisa mengatur Allah dengan sesuka hatinya. Padahal, Allah yang menjadi tuan atas hidup kita. Dari pada-Nyalah kita berasal dan kembali.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan kita sebuah sikap dasar yang harus dihidupi oleh setiap orang beriman, yaitu sikap sebagai hamba Allah. Kita semua hanya ciptaan yang serba terbatas. Salah satu sikap positif dari seorang hamba yang bisa kita tiru adalah ketaatannya kepada tuan yang ia ikuti. Semangat mengabdi kepada Allah akan membantu kita untuk senantiasa menyadari betapa kecil diri kita di hadapan Sang Khalik, kita menyadari bahwa kita berasal dari Allah dan kepada Dialah kita kembali. Selain itu, sebagai hamba, kita dipelihara dan diberi hidup oleh Allah, Sang Sumber Hidup itu sendiri.
Kita ini milik Allah. Jika demikian, kita tidak perlu takut dan ragu dalam hidup ini, karena, Allah yang kita sembah adalah Allah yang peduli dengan hamba-hamba-Nya. Sikap positif lain dari seorang hamba adalah semangatnya dalam melayani sampai seluruh keperluan tuannya tercukupi. Hamba tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi menempatkan tuannya di atas segala–galanya. Inilah pintu masuk bagi setiap orang beriman untuk bisa berkata padaku menurut kehendak-Mu.
Doa:
Allah Sang Sumber Hidup. Berilah kami, hamba-hamba-Mu, yang hina dina ini rejeki secukupnya, kesehatan yang prima, dan hati yang lapang untuk mensyukuri segala rahmat yang Engkau anugerahkan kepada kami. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta