Renungan Rabu, 4 November 2020
Bacaan I: Flp. 2:12-18
Mazmur: 27:1.4.13-14;R:1a
Bacaan Injil: Luk. 14:25-33
Renungan
Motivasi seseorang dalam beriman kepada Allah harus senantiasa dimurnikan. Inilah yang dilakukan oleh Yesus ketika Ia begitu banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Yesus menghendaki agar paramurid-Nya tidak ragu dan bijaksana meletakkan Allah di atas segala-galanya. Artinya, menjadi murid Kristus tidak bisa asal-asalan, hanya ikut-ikutan atau pun karena dipaksakan oleh pihak luar. Iman yang hanya tumbuh dipermukaan atau luaran tidak akan mampu bertahan bila menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
Menjadi pengikut Yesus adalah pilihan yang sangat radikal. Kita dituntut untuk berani melepaskan apa dan siapa yang paling berharga di mata kita. “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki-laki datau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tidak dapatmenjadi murid-Ku”
Tuntutan-tuntutan itu tampak berat, Akan tetapi, kita tidak berjuang sendirian. Tuhan menyertai perziarahan iman kita dan Tuhan sendiri mengutus Roh-Nya utnuk memampukan kita memikul salib di jalan yang kita pilih, yakni menjadi seorang kristiani. Ketekunan dan kesetiaan kita di jalan Tuhan itu, akan diganjar kehidupan kekal oleh Tuhan sendiri.
Doa:
Allah mahakuasa, Engkaulah asal usul kehidupan kami. Kepada-Mu kami kembalikan segala pujian, hormat, dan kemuliaan. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta