Renungan Selasa, 3 November 2020

Bacaan I: Flp. 2:5-11

Mazmur: 22:26b-30a.31-32;R:26a

Bacaan Injil: Luk. 14:15-24

Renungan

Kesombongan rohani menjadi salah satu “penyakit” orang beriman yang mau didobrak oleh Yesus. Seseorang yang merasa paling benar, menggunakan atribut-atribut keagamaan yang bersifat luaran, tetapi tidak beriman mendalam, sering kali berpikir sudah otomatis menerima keselamatan. Yesus menunjukan keselamatan Allah itu bersifat undangan atau ajakan dari pihak Allah. Tetapi bila orang-orang yang diundang tidak menanggapi dan menganggap hal itu penting, maka mereka akan kehilangan.

Dari Yesus kita bisa belajar untuk tidak jatuh padakesombingan rohani dan menemukan jalan pulang kembali kepada Bapa. Yesus menempuh jalan “pengosongan diri”, menjadi yang paling rendah di antara manusia, untuk bisa menyelamatkan manusia. Ketaatan Yesus padakehendak Bapa dalam menjalankan tugas-Nya menjadi kata kunci penting yang juga bisa kita gunakan dalam hidup kita. Kita diajak untuk memberi kesaksian hidup sebagai anak-anak Allah di tengah dunia. Kita diajak untuk memberi kesaksian hidup sebagai anak-anak Allah di tengah dunia. Panggilan hidup setiap orang yang mengimani Yesus sebagai sungguh Allah dan sungguh manusia adalah menuju kesucian yang nyata, bukan berhenti padaaspek-aspek lahiriah.Kesucian itu ditemukan dalam ketaatan kita dalam menjalani tugas-tugas kita di dunia ini dengan semangat injil, seperti pengampunan, ketaatan, kesetiaan, kejujuran, dan belaskasih.

Doa: Allah yang maha kasih, gerakkanlah hati kami untuk mau masuk dalam perjamuan pesta-Mu.

Sumber: Ziarah Batin 2020, Obor, Jakarta