Santo Santa

Santo Primus dan Felicianus, Martir
Kedua bersaudara kandung ini berasal dari keluarga kafir di kota Roma. Meskipun mereka masih kafir, namun mereka dikenal sebagai orang baik-baik yang disenangi banyak orang. Semenjak kecil, Primus dan Felicianus hidup di lingkungan kafir dan dididik oleh kafir pula.

» Read more

Renungan Rabu, 9 Juni 2021

Bacaan I     : 2Kor. 3:4-11                                                     

Mazmur      : 99:5.6.7.8.9;R:9c

Bacaan Injil : Matius 5:17-19

Renungan

Bacaan Injil yang kita renungan menegaskan kepada kita bahwa Yesus Kristus tidak datang untuk menghilangkan Hukum Taurat dan Kitab para nabi, melainkan mau menggenapinya. Adapun Hukum Taurat bagi bangsa Israel adalah sebagai arah dasar dan roh pemersatu. Dengan demikian, mustahil jika tanpa hukum itu bangsa Israel sampai kepada tanah terjanji.

» Read more

Renungan Pagi Senin, 7 Juni 2021

Bacaan I     : Kis. 25:13-21                                                    

Mazmur      : 34:2-3.4-5.8-9;R9a

Bacaan Injil : Matius 5:1-12

Renungan

Yesus dalam kotbah di bukit menyampaikan pesan kepada para murid-Nya. Namun, isinya justru sangat berbeda bahkan bertolak belakang dengan nilai-nilai dunia ini. Kebahagiaan di dunia ini dinyatakan tercapai jika telah hidup dalam kemewahan akan harta benda serta kekuasaan, pangkat atau jabatan. Tetapi, kebahagiaan yang Yesus tawarkan adalah kebahagiaan cinta damai, dan berkorban demi kebenaran (bdk. Mat 5:1-12) Inilah kebahagiaan menurut Yesus. Paulus dalam ucapan syukurnya mengatakan bahwa kebahagiaan sesungguhnya adalah Kristus (bdk. 2 Kor 1:7) Dan pemazmur menegaskan demikian: “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya” (Mzm 34:9). Dengan melakukan kehendaknya kita berada dalam naungan serta perlindungan-Nya dan disitulah kebahagiaan hidup kita temukan.

» Read more

Renungan Pagi Jumat, 4 Juni 2021

Bacaan I     : Tob. 11:5-17                                                     

Mazmur      : 146:2abc.7.8-9a.9bc-10; R2a

Bacaan Injil : Markus 12:34-37

Renungan

Keteguhan iman dan percaya akan kehendak Allah membuat Tobia dengan bantuan Malaikat Rafael berhasil menyembuhkan ayahnya. Tobit yang mengalami kebutaan disembuhkannya menggunakan empedu ikan. Setelah sembuh, Tobitpun meluapkan sukacitanya dengan memuji kebesaran nama Tuhan dan segala malaikat-Nya yang kudus (Tob 11:14). Sebab, Tobit dapat melihat kembali menegaskan bahwa Ia adalah Mesias, Sang Juru Selamat.

» Read more

Santo Santa

2 Juni

Para Martir dari Lyon, Prancis

Pada tahun 177 sewaktu kekaisaran Romawi diperintah oleh Kaisar Markus Aurelius, terjadi penganiayaan besar terhadap orang-orang Kristen, baik di Roma maupun daerah-daerah jajahan Roma.
Pada waktu itu, kota Lyon, Prancis Selatan, sudah terkenal sebagai pusat perdagangan dan pusat kehidupan orang-orang kafir. Disana juga ada banyak orang Kristen. Sebagaimana di Roma, orang-orang Kristen di Lyon juga dikejar-kejar, dipenjarakan bahkan dibunuh. Harta milik mereka disita. Dari surat-surat yang dikirim umat di Lyon dan Vienne kepada umat di Asia Kecil, diketahui ada 48 orang martir di sana dan sebagian besar berasal dari kota Lyon.


Yang pantas dicatat adalah Uskup Lyon, Potinus, Blandina bersama saudaranya Pontikus, Maturus yang baru saja dibaptis dan Sanktus, yang dengan gagah berani mempertahankan imannya di hapadan para penganiaya mereka. Penganiayaan itu sungguh kejam.
Potinus, terhadap pertanyaan hakim di pengadilan “Siapakah Allah orang Kristen?”, dengan tegas menjawab: “Jika tuan layak, tuan akan mengetahuinya nanti!” Jawaban ini menghantar Potinus kepada penganiyaan yang keras hingga mati dua hari kemudian. Blandina, gadis budak belian itu menguatkan hati saudaranya Pontikus yang kurang tahan terhadap beratnya penyiksaan atas mereka. Maturus yang baru dibaptis dan Sanktus, dengan gagah berani menahan derita sengsara yang dilakukan atas mereka, hingga para algojo kafir itu tercengang dan menanyai asal-usul mereka. Mereka mati demi mempertahankan imannya kepada Kristus.

Santo Erasmus, Uskup dan Martir

Erasmus, yang juga dipanggil Elmo, dikenal sebagai Uskup kota Farmiae, Italia. Kemungkinan ia dihukum mati sekitar tahun 303 tatkala terjadi penganiyaan atas orang-orang Kristen di masa pemerintahan Kaisar Diokletianus. Kisah menyeluruh tentang masa hidupnya tidak banyak diketahui. Dari laporan Paus Gregorius I pada abad ke nam diketahui bahwa relikiunya disemayankan di Katedral Famiae.
Banyak cerita yang beredar waktu itu sering menyamakan Elmo dengan Erasmus lain, orang kudus kebangsaan Syria yang menjadi Uskup Antiokia. Menurut cerita ini, Erasmus atau Elmo adalah uskup Antiokia yang dikejar-kejar oleh para musuh sampai akhirnya ditangkap dan dibunuh di Farmiae.
Erasmus atau Elmo dihormati sebagai pelindung para pelaut Italia. Hal ini mungkin didasarkan pada cerita bahwa kemartirannya terjadi di atas sebuah kapal. Para pelaut Italia percaya bahwa cahaya biru yang sering dilihat di puncak tiang kapal sebelum dan sesudah kilatan halilintar, menandakan perlindungan Santo Erasmus. Oleh karena itu, cahaya ini dinamakan “Cahaya Santo Elmo”. Erasmus dihormati sebagai pelindung para pelaut.

Santo Marselinus dan Petrus, Martir

Petrus dikenal sebagai pelayan Gereja yang dipenjarakan semasa pemerintahan kaisar Diokletianus. Ketika itu ia baru saja menerima tabhisan exorsista yang memberi kuasa untuk mengusir setan. Dengan karisma yang ada padanya, ia menyembuhkan kepala penjara dari penyakitnya. Kesembuhan ini mempertobatkan kepala penjara itu bersama keluarganya ke pangkuan iman Kristen. Mereka dipermandikan menjadi Kristen oleh Marselinus, seorang iman yang saleh. Karena perbuatan ini, Petrus dan Marselinus dijatuhi hukuman mati oleh penguasa Romawi pada tahun 302.



Santo Nicephorus dari Konstantinopel, Pengaku Iman

» Read more

Renungan Pagi Rabu, 2 Juni 2021

Bacaan I     : Tob. 3:1-11a.13.16-17                                                

Mazmur      : 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9; R1b

Bacaan Injil : Markus 12:18-27

Renungan

SIkap dan pernyataan orang Saduki yang tidak percaya akan adanya kebangkitan merupakan sikap yang “sesat”. Bagi mereka, perkara dunia sama dengan perkara surge, “Pada hari kebangkita, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya sudah beristrikan dia” (Mrk. 2:23) Untuk itu, Yesus menegaskan bahwa perkara dunia (hal kawin dan dikawinkan) tidak aka nada lagi di dalam Kerajaan Surga. Semua umat beriman yang hidup di surge merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Mereka bersatu dalam jalinan kasih mesra bersama Bapa.

» Read more

Renungan Pagi Senin, 31 Mei 2021

Bacaan I     : Zef. 3:14-18a atau Roma 12:9-16b                                                

Mazmur      : Yes. 12:2-3.4-bcd.5-6

Bacaan Injil : Lukas 1:39-56

Renungan

Orang bijak mengatakan: Sahabat itu seperti bintang di langit, meskipun tidak selalu terlihat karena tertutup awan, kita yakin bahwa dia tetap ada dan sama terangnya. Kunjungan Bunda Maria membawa sukcita bagi Elisabet yang dikunjunginya. “Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegiarngan.”

» Read more

Renungan Pagi Jumat, 28 Mei 2021

Bacaan I     : Sir. 44:1.9-12                                                                                 

Mazmur      : 149:1-2.3-4.5-6a;R:4a

Bacaan Injil : Markus 11:11-26

Renungan

“Sesungguhnya siapa saja berkata kepada gunung ini: beranjaklah dan tercampaklah ke  laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya akan terjadi, maka hal itu akan terjadi banginya” (Mrk. 11:23). Iman kita akan Tuhan tidaklah sia-sia, Ia menjadi kekuatan yang maha dasyat dalam perjalanan hidup kita. Ia mengarahkan kita pada jalan hidup yang kokoh dalam mengarungi bahtera kehidupan kita.

Yesus mengajak kita unruk teguh dalam iman. Keteguhan kita dalam iman akan Dia menjadi nyata dalam pilihan-pilihan sikap kita sehari-hari, seperti memilih untuk tidak korupsi, memilih untuk tidak menmggosip orang lain, memilih untuk tidak menyebarkan berita bohong, dll.

Doa: Tuhan berikanlah kami iman yang benar, harapan yang teguh, dan kasih yang sempurna. Amin. Sumber: Ziarah Batin 2021, Obor, Jakarta

1 19 20 21 22 23 50