Renungan Pagi Selasa, 22 Desember 2020

Bacaan I: 1 Sam 1:24-28

Mazmur: 1 Sam 2:1.4-5.6-7

Bacaan Injil: Lukas 1:46-56

Renungan

Menunggu bisa disebut sebagai ungkapan ketidakberdayaan kita, karena banyak hal dalam kehidupan ini terjadi diluar kendali kita. Memang benar ada yang mengatakan bahwa menunggu itu membosankan. Tetapi pernyataan itu tidak berlaku bagi Hana. Sebelumnya Hana sedih karena ia tidak mendapatkan anak dari perkawinannya dengan Elkana, apalagi dia sering dihina karena disebut mandul. Namun akhirnya Tuhan berkenan mendengarkan doa Hana. Iapun mengandung dan melahirkan seorang anak bernama Samuel, yang kelak menjadi seorang hakim yang terbesar dalam sejarah umat Israel. Kemudian Hana mempersembahkan Samuel kepada Allah sejak kecil. Sikap Hana tersebut mengingatkan kita akan sikap Abraham yang iklas mempersembahkan Ishak. Mempersembahkan kembali kepada Allah, apa saja yang kita miliki merupakan ungkapan kedewasaan iman kita.

» Read more

Renungan Pagi Senin, 21 Desember 2020

Bacaan I: Kid. 2:18-14 atau Zef 3:14-18a

Mazmur: 33:2-3.11-12.20-21;R:1a.3a

Bacaan Injil: Lukas 1:26-38

Renungan

Kesetiaan yang diharapkan Allah sungguh tampak dalam diri Maria ketika Malaikat Gabriel menyampaikan kabar sukacita kepadanya. Maria merespon panggilan Allah  melalui Malaikat Gabriel dengan ungkapan hatinya yang sangat dalam dan berwibawa penuh iman. “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu” Semua ini tentu pengalaman asing baginya dan secara manusiawi jauh di luar kemampuannya. Maka bisa dikatakan bahwa meskipun demikian, Maria tetap menghadapinya denga iman dan diwujudkan dalam tindakan kesediaannya. Ia percaya bahwa Allah telah merancang segala rencana-Nya dan memberikan yang terbaik kepada setiap umat-Nya.

» Read more

Renungan Pagi, Rabu 16 Desember 2020

Bacaan I: Yes. 45:6b-8.18.21b-25

Mazmur: 85:9a-14;R: Yes 45:8

Bacaan Injil: Lukas 7:19-23

Renungan

Dalam hidup ini selalu ada risiko dan terkadang terasa tidak adil. Namun sebagai orang beriman kita tahu siapa yang dapat kita andalkan dan kepada siapa kita mengharapkan pertolongan. “Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan” (Yes 45:22)   Nabi Yesaya kembali mengingatkan kita bahwa hanya Allahlah satu-satunya yang patut disembah. Menurut nabi Yesaya, sikap berpaling kepada Allah mesti diikuti dengan sikap bertekuk lutut di hadapan-Nya dan mengaku peran Allah dalam kehidupan kita. Bahkan kita tetap percaya kepada-Nya meskipun di tengah pergumulan atau ancaman yang berbahaya.

» Read more

Renungan Pagi Selasa, 15 Desember 2020

Bacaan I: Zef. 3:1-2.9-13

Mazmur: 34:2-3.6-7.17-18.19;R: 7a

Bacaan Injil: Matius. 21:28-32

Renungan

Kepribadian dan karakter seseorang dapat dilihat dari apa yang diucapkan dan apa yang dilakukannya. Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan sering kali menyalahkan bahkan menghujat Tuhan karena mereka beranggapan bahwa Tuhanlah yang membuat mereka menderita. Padahal penderitaan yang mereka alami adalah akibat dari dosa-dosa mereka sendiri. Bibir yang  bersih akan  membuat semua bangsa menjadi bangsa yang rendah hati dan bergantung kepada Tuhan tetapi hidup dalam kasih karunia Tuhan. Oleh karena itu, mereka pun tidak akan mengucapkan kata-kata dusta sebagai wujud keterbukaan hati dan pikiran kepada Tuhan. Inilah pesan yang ingin disampaikan Nabi zefanya dalam menantikan kedatangan Hari Tuhan yang menyelamatkan.

» Read more

Santo Santa

14 Desember

Santo Yohanes dari Salib

Yohanes dari Salib lahir di Spanyol pada tahun 1542 dari keluarga miskin. Ia menjadi pelayan di rumah sakit Medina. Pada usia 21 tahun ia diterima sebagai anggota awam biara Karmelit. Di situ ia menata hidup rohaninya dengan tekun berdoa dan bermatiraga. Pemimpin biara Karmelit itu kagum dengan cara hidupnya yang saleh itu. Ia juga tahu bahwa Yohanes sangat pandai. Oleh sebab itu, ia segera menyekolahkan Yohanes di Universitas Salamanca, Spanyol. Setelah menyelesaikan studinya, Yohanes kemudian ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1567 dalam usia 25 tahun. Ia bersahabat baik dengan Santa Theresia Avila yang tertarik pada cara hidup dan usahanya membaharui Ordo Karmelit. Yohanes diangkat menjadi prior pertama dari susteran Karmelit itu dan mengambil nama resmi: Yohanes dari Salib. Tetapi beberapa kawan biaranya tidak suka akan tindakannya. Ia dikenakan hukuman dan dimasukkan dalam sel biara. Yohanes menerima perlakuan yang semena-mena dari rekan-rekan se-ordo. Setelah 9 bulan meringkuk di dalam tahanan biara, Yohanes kemudian melarikan diri dari biaranya. Usaha pembaharuannya itu disalah tafsirkan oleh rekan-rekan se-ordo. Sel biara itu memberinya pengalaman akan salib penderitaan Yesus. Tetapi berkat pengalaman pahit di dalam sel itu, ia justru mendapat pengalaman rohani yang mengagumkan: ia mengalami banyak peristiwa mistik; mampu menggubah kidung-kidung rohani; ia sering mengalami ekstase dan semakin memahami secara sungguh mendalam teologi dan ajaran-ajaran iman Kristen. Semua pengetahuan itu diabadikannya di dalam buku-buku yang ditulisnya. Isi buku-bukunya sangat mendalam dan sangat bermanfaat bagi kehidupan membiara. Tekanannya ialah: “Salib menuntun kepada kebangkitan dan penyangkalan diri.” Walaupun mengalami berbagai kesulitan dari rekan se-ordonya, namun ia tetap bergembira karena persatuannya yang erat dengan Tuhan. Ia wafat pada tahun 1591 dan dinyatakan sebagai Pujangga Gereja.

» Read more

Renungan Pagi Senin, 14 Desember 2020

Bacaan I: Bil. 24:2-7.-15-17a

Mazmur: 25:4bc-5ab.6-7c.8-9;R: 4b

Bacaan I: Bil. 24:2-7.-15-17a

Mazmur: 25:4bc-5ab.6-7c.8-9;R: 4b

Bacaan Injil: Matius. 21:23-27

Renungan

Pengharapan memiliki nilai yang penting di dalam kehidupan orang beriman. Pengharapan itu mulai disadari ketika bangsa Israel semakin lemah dan tak berdaya karena penjajahan bangsa lain. Kemudian datanglah Bileam yang menubuatkan tentang kedatangan Mesias dengan simbol bintang yang muncul dari Yakub dan tongkat yang timbul dari keturunan Israel. Cahaya bintang akan membebaskan mereka dari kegelapan, dan tongkat yang teguh akan membimbing jalan mereka. Suatu nubuat tentu tidak bersumber dari manusia, tetapi dari dorongan Roh Kudus yang berdiam dalam diri manusia. Pekerjaan Roh Kudus inilah yang memampukan Bileam melihat dan mendengar kehendak Allah atas kehidupan bangsa-Nya.

» Read more

Santo Santa

11 Desember

Santo Damasus, Paus dan Pengaku Iman

Sebelum Yesus kembali kepada BapaNya, Ia bersabda: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:20) Betullah janji Yesus ini dialami Paus Damasus ketika ia dipilih menjadi Paus pada tanggal 1 Oktober 366, menggantikan Paus Liberius (352-366). Pada masa itu bidaah Arianisme dan bidaah-bidaah lainnya berkembang pesat di mana-mana, dan berhasil mempengaruhi sejumlah besar uskup, imam dan umat Kristen. Terpilihnya Damasus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Kristus sungguh tepat dengan situasi dan gejolak zaman saat itu. Damasus terkenal cakap dan suci. Ia anak seorang imam Spanyol di Roma. Kemungkinan besar pada waktu itu Damasus berkarya sebagai diakon di wilayah gereja ayahnya sebelum ia diangkat menjadi Paus. Ia menyuruh Santo Hieronimus, sekretarisnya, untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Latin. Ia dengan gigih membela primat Paus dalam masalah-masalah Gerejawi. Selama pontifikatnya, katakombe-katakombe dibuka kembali dan para peziarah di sana dibesarkan hatinya.

» Read more

Renungan Pagi Jumat, 11 Desember 2020

Bacaan I: Yes. 48:17-19

Mazmur: 1:1-6;R: Yoh. 8:12

Bacaan Injil: Matius. 11:16-19

Renungan

Banyak orang berusaha mati-matian untuk emuaskan keinginan dagingnya untuk memperoleh rasa bahagia dan damai sejahtera, bahkan mereka rela mengorbankan hubungannya dengan Tuhan. Sangatlah menarik apa yang disampaikan seorang filsuf bernama Blaise Pascal (1623-1662) Suatu kali ia pernah memberi penyataan yang sangat penting mengenai kepenuhan hati untuk bisa merasakan damai sejahtera dan kebahagiaan. Ia mengatakan  ahwa sesungguhnya ada sebuah rongga kosong di dalam hati  manusia yang tidak bisa diisi oleh siapa atau apa pun kecuali oleh Tuhan. Itulah kunci kebahagiaan. Bahkan Nabi Yesaya menyampaikan bahwa damai sejahtera-Nya akan seperti sungai yang tak pernah kering dan kebahagiaan-Mu akan terus berlimpah, asalkan kita mau memperhatikan perintah-perintah Tuhan. Artinya, sungai yang tidak kering akan menjamin kesuburan tanah di sekitarnya sekaligus menjamin kehidupan yang baik bagi orang-orang yang tinggal di sana.

» Read more
1 34 35 36 37 38 47